Monday, 27 Syawwal 1445 / 06 May 2024

Monday, 27 Syawwal 1445 / 06 May 2024

Zainut Tauhid: Nilai-Nilai Luhur Tergerus Sejak Reformasi 1998

Jumat 29 Jul 2016 00:19 WIB

Red: Didi Purwadi

  Wakil Ketua Badan Sosialisasi MPR, Zainut Tauhid, memberi sambutan pada acara pagelaran wayang kulit dalam rangka sosialisasi Empat Pilar di Lapangan Dekso, Desa Banjararum, Kecamatan Kalibawang, Kabupaten Kulonprogo, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta,

Wakil Ketua Badan Sosialisasi MPR, Zainut Tauhid, memberi sambutan pada acara pagelaran wayang kulit dalam rangka sosialisasi Empat Pilar di Lapangan Dekso, Desa Banjararum, Kecamatan Kalibawang, Kabupaten Kulonprogo, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta,

Foto: ist

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Lapangan Dekso di Desa Banjararum, Kecamatan Kalibawang, Kabupaten Kulonprogo, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, Rabu (27/7) malam berubah menjadi arena pasar malam. Dan, kemeriahan malam itu didukung oleh cuaca yang sangat bersahabat.  

Di lapangan rumput yang terletak di depan kantor Kelurahan Banjararum itu, ratusan pedagang kecil menjajakan segala macam barang dagangan. Para pedagang ini menyita hampir sepertiga luas lapangan. Dan, di lapangan tersebut pula berlangsung pagelaran seni budaya tradisional wayang kulit dengan dalang Ki Seno Nugroho.

Pagelaran wayang kulit dalam rangka sosialisasi Empat Pilar ini diselenggarakan MPR bekerja sama dengan Pemkab Kulonprogo. Pagelaran wayang  kulit dengan lakon 'Semar Mbangun Jiwo' ini dibuka secara resmi oleh Wakil Ketua Badan Sosialisasi MPR, Zainut Tauhid, ditandai dengan penyerahan tokoh wayang kepada dalang Ki Seno Nugroho.

Dalam sambutannya, Zainut menyatakan, sadar atau tidak sejak Reformasi 1998 nilai-nilai luhur berbangsa dan negara tergerus baik oleh pengaruh dari dalam maupun dari luar. Dulu, bangsa Indonesia terkenal hidup rukun, guyub, gotong royong, namun akhir-akhir  cepat marah.

"Bahkan, belakangan ini banyak sekali terjadi hal-hal yang mengenaskan, seperti perkosaan yang korbannya dibunuh, dan dosen sendiri dibunuh," ungkap Zainut.

Karena itu, Zainut berharap sosialisasi Empat Pilar lewat pagelaran seni wayang kulit ini diharapkan mampu membawa masyarakat kembali mengingat nilai-nilai Pancasila, lalu memahami, dan melaksanakan nilai-nilai luhur berbangsa dan bernegara tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Wayang sebagai seni budaya tradisional, menurut Zainut, bukan hanya tontonan tapi juga banyak mengandung nilai-nilai yang dapat dijadikan tuntunan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Sejumlah anggota MPR hadir berbaur dengan para pejabat daerah Kabupaten Kulonprogo dan masyarakat. Mereka itu adalah Wakil Ketua Badan Sosialisasi MPR, Zainut Tauhid; anggota MPR dari kelompok DPD, M. Afnan Hadikusumo; anggota DPR Fraksi PDI Perjuangan, Idham Samawi; anggota Fraksi Partai Nasdem, Fadholi; anggota Fraksi Hanura Djoni Rolindrawan. Serta hadir pula Wakil Bupati Kulonprogo, Sutedjo, beserta jajaran Forkompida Kulonprogo.

  • Komentar 0

Dapatkan Update Berita Republika

BERITA LAINNYA

 
 
 
Terpopuler