REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua MPR Zulkifli Hasan menantang Organisasi Pemudi Muhammadiyah Naisyiatul Aisiyah membuat acara sosialisasi nilai-nilai keluhuran bangsa. Tantangannya tidak main-main Zulkifli menantang Aisiyah membuat acara setiap hari.

"Kalau perlu setiap hari, awalnya deket-deket aja dulu, Jakarta Barat, Timur, lalu ke kabupaten di Jawa Barat, di Jawa Barat saja sudah tiga puluhan kabupaten, Jawa Timur tiga puluh lebih," kata Zulkifli, Senin (25/7).

Zulkifli mengatakan penting sekali pemuda memahami wawasan kebangsaan, simbol-simbol negara dan nilai-nilai Keindonesiaan. Ia menambahkan jangan sampai simbol-simbol negara menjadi olek-olok karena pemuda tidak diberikan pendidikan Keindonesian.

Menurutnya sasaran umur yang disasar Aisyaiah cukup baik. Antara umur 15 sampai 20 tahun. Ia mengatakan mengetahui dan memahami luar negeri penting tapi juga penting hafal wawasan kenegaraan.

"Nah sekarang ini yang menjadi masalah sosialisasi nilai-nilai luhur sudah tidak ada lagi cuma MPR nah itu gak imbangkan, itu Anda buka IT setiap detik internasional masuk," katanya.

Sedangkan, tambah Zulkifli, Pancasila tidak pernah dilihat. "Jangan sampai mengatakan tidak perlu lagi Bhineka Tunggal Ika, repot kita," tambahnya.

Karena itu, lanjut Zulkifli, menanamkan dasar-dasar negara harus ditanamkan terus-menerus. Zulkifli mengatakan inilah yang harus dilakukan oleh berbagai kalangan.