Tuesday, 21 Syawwal 1445 / 30 April 2024

Tuesday, 21 Syawwal 1445 / 30 April 2024

'Indonesia Negara Paling Toleran'

Selasa 19 May 2015 07:18 WIB

Red: Dwi Murdaningsih

Ketua MPR Zulkifli Hasan (kanan) berbicara saat membuka Rakornas Kerukunan Antar Umat Beragama Majelis Ulama Indonesia di Jakarta,Senin (18/5). (Republika/Tahta Aidilla)

Ketua MPR Zulkifli Hasan (kanan) berbicara saat membuka Rakornas Kerukunan Antar Umat Beragama Majelis Ulama Indonesia di Jakarta,Senin (18/5). (Republika/Tahta Aidilla)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Meskipun dianggap sebagai negara yang cukup demokratis, banyak pihak-pihak yang menuding Indonesia sebagai negara yang kurang toleran. Ketua MPR RI Zulkifli Hasan mengungkapkan kegusarannya jika ada negara atau pihak yang mengatakan bahwa Indonesia negara intoleran.  Menururnya, pandangan tersebut sangat salah dan tidak bisa melihat fakta yang benar.

"Indonesia adalah negara yang paling toleran.  Nilai toleransi di negara kita sangat tinggi.  Indonesia adalah negara dengan pemeluk muslim mayoritas tapi di negara ini pula tumbuh bebas dibangun tempat ibadah agama lain.  Di negara ini pula hari raya agama selain Islam dijadikan hari libur," ujarnya, saat diundang membuka acara Rakornas Kerukunan Umat Beragama Majelis Ulama Indonesia ( MUI ), di Hotel Twin Plaza, Jakarta, Senin ( 18/5 ).

Nilai-nilai toleransi di Indonesia, lanjut Zulkifli, sudah menjadi karakter murni bangsa sejak dulu. Indonesia sendiri bahkan terdiri dari keberagaman mulai dari keberagaman agama, suku, adat istiadat, dan bahasa. Zulkifli menyayangkan jika saat ini banyak pihak yang masih mempermasalahkan soal perbedaan. Menurutnya, tema ini sudah tutup buku sejak 70 tahun silam.

"Keberagaman di Indonesia adalah sebuah kekayaan dan anugerah Tuhan Yang Maha Esa. Dan para founding father kita melahirkan satu dasar dalam hidup bernegara yang bernama Pancasila yang termasuk dalam 4 konsesus dasar kita yakni Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika," katanya.

Zulkifli mengatakan saat ini Indonesia memiliki tantangan yang sangat berat yaitu masih banyaknya kemiskinan, pengentasan pengangguran, pendidikan rakyat yang minim.  "Semua ini berhubungan dengan kualitas sumber daya manusia Indonesia. Daya saing SDM Indonesia akan diuji keras beberapa saat lagi yakni saat MEA datang.  Itulah tantangan berat bangsa ini yang harus dipikirkan," kata dia,

Rakornas Kerukunan Umat Beragama ini akan diisi dengan berbagai diskusi dan telaahan serius soal masalah intoleransi antar umat beragama. Selain itu, rakornas juga akan membahas mengenai paham radikalisme yang marak di Indonesia dengan berbagai pihak dari berbagai daerah di Indonesia.

  • Komentar 0

Dapatkan Update Berita Republika

BERITA LAINNYA

 
 
 
Terpopuler