Jumat 08 Jul 2022 19:59 WIB

Udjo dan Rayi Putra Berbagi Kesan Soal Trophy Tour dan FIBA Asia Cup di Sarinah

Rayi sudah berencana menyaksikan langsung pertandingan-pertandingan FIBA Asia Cup.

Rayi (kiri) dan Udjo berfoto bersama trofi FIBA Asia Cup.
Foto: LOC FIBA Asia Cup 2022
Rayi (kiri) dan Udjo berfoto bersama trofi FIBA Asia Cup.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Udjo Project Pop dan Rayi Putra Rahardjo tak mau ketinggalan euforia menuju FIBA Asia Cup 2022. Kedua selebritas yang juga dikenal penggemar bola basket ini hadir di Sarinah untuk melihat langsung dan berfoto bersama trofi FIBA Asia Cup, Jumat (8/7/2022) sore. 

Pada hari keempat FIBA Asia Cup trophy tour ini, piala yang akan diperebutkan 16 tim dari Asia dan Oseania ini mengunjungi salah satu pusat perbelanjaan tertua dan ikonik di Jakarta, yakni Sarinah. Trofi ditempatkan di dekat relief di dalam gedung yang pertama kali dibuka pada tahun 1960 tersebut.

Baca Juga

Menurut Udjo, trophy showcase di beberapa titik di Kota Jakarta ini dan pergelaran FIBA Asia Cup 2022 pada 12-24 Juli mendatang bisa dimaknai lebih luas.

"Kalau saya pikir Indonesia mendapatkan kesempatan emas menjadi host perhelatan basket Asia. Ini bukan hal gampang dan merupakan perjuangan. Sebagai tuan rumah, kesempatan bagi kita menunjukkan basket kita berkembang dan negara kita bisa jadi tujuan intenasional event-event basket besar," kata Udjo.

Menurut sosok yang juga memiliki podcast yang mengulas soal basket ini, basket sudah menjadi olahraga global, sementara Indonesia menjadi bagiannya. Menurut dia, FIBA Asia Cup akan menjadi jalan panjang menuju berkembangnya basket Indonesia menjadi lebih baik lagi.

"Diawali dari para penggila basket yang bisa membuat kompetisi basket tetap bergulir saat pandemi, kemudian basket putra dapat emas di SEA Games. Ini satu perjalanan luar biasa. FIBA Asia Cup bisa jadi momentum basket untuk bergerak menjadi olahraganya orang Indonesia," kata Udjo.

Sementara Rayi menilai trophy tour sebagai cara membuat orang-orang makin mengetahui FIBA Asia Cup dan basket secara keseluruhan. Orang bisa menyaksikan trofi setinggi 55 cm ini.

"Tak kenal maka tak sayang. Ketika ada kesempatan baik bagi kita bisa melihat langsung trofi FIBA Asia Cup, bisa jadi lebih memahami dan lebih memberi kedekatan kepada masyarakat. Setidaknya melihat trofinya dulu, mereka jadi punya keinginan untuk menonton langsung pertandingannya nanti," kata pria yang lebih dikenal dengan Rayi RAN.

Rayi sudah berencana menyaksikan langsung pertandingan-pertandingan FIBA Asia Cup 2022. Namun, dia tak bisa menonton semua game timnas basket Indonesia karena berbenturan dengan jadwal kerjanya. 

"Saya ingin menonton untuk melihat, timnas basket kita sudah sebagus apa sih bersaing dengan negara lain? Sebenarnya selain nonton timnas Indonesia, saya juga pengen nonton tim-tim negara-negara lain, terutama dari Australia yang punya pemain NBA. Namun mungkin mereka tidak menurunkan pemain-pemain NBA mereka nanti,"

kata Rayi.

Trofi FIBA Asia Cup dibuat oleh tim pengrajin perak Thomas Lyte di workshop mereka di Trofi Piala ini membutuhkan waktu pembuatan lebih dari 30 jam. Ini termasuk 14 jam pemolesan dan 9 jam pelapisan untuk bisa membuat desain yang dibuat Studio Radiant menjadi tahan lama. Ada pola jaring bola basket di badan piala.

Trofi ini menampilkan pita berlapis emas dengan tulisan 'Federation Internationale de Basketball Amateur'. Trofi ini memiliki tinggi 55cm dan menghasbiskan 4 kilogram perak dalam pembuatannya. Trofi baru ini pertama kali diperebutkan di FIBA Asia Cup 2017 di Lebanon.

Seperti tempat-tempat sebelumnya, trofi ini menarik perhatian pengunjung untuk foto bersama. Mayoritas diisi pekerja kantoran yang mengunjungi Sarinah. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement