Ahad 29 May 2022 10:06 WIB

Top Gun: Maverick Sewa Jet Angkatan Laut AS Rp 159 Juta per Jam

Tom Cruise dan kru film tidak boleh menyentuh kendali jet meski sudah disewa.

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Nora Azizah
Poster film Top Gun: Maverick yang dibintangi Tom Cruise.
Foto: Paramount Pictures
Poster film Top Gun: Maverick yang dibintangi Tom Cruise.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Angkatan Laut AS mengizinkan studio Top Gun: Maverick menggunakan F/A-18 Super Hornet dengan biaya lebih dari 11 ribu dolar AS (sekitar Rp 159 juta) per jam. Dilansir dari Fox News, Ahad (29/5/2022), namun, aktor Tom Cruise dan rekan-rekannya tidak diizinkan untuk menyentuh kendali pesawat tersebut.

Sementara itu, Cruise ingin semua aktor yang memerankan pilot dalam film tersebut terbang dengan salah satu jet tempur, sehingga mereka dapat mengetahui bagaimana rasanya mengoperasikan pesawat di bawah tekanan gaya gravitasi yang sangat besar. Cruise juga menerbangkan jet untuk Top Gun asli pada 1986.

Baca Juga

Cruise terbang dalam beberapa adegan untuk film barunya, tetapi Pentagon melarang personel non-militer mengendalikan peralatan Departemen Pertahanan selain senjata ringan dalam skenario pelatihan. Hal itu diungkapkan kepala kantor media hiburan Pentagon, Glen Roberts.

Namun, para aktor dapat mengendarai di belakang pilot setelah menyelesaikan pelatihan yang diperlukan tentang cara keluar dari jet dalam keadaan darurat dan bagaimana bertahan hidup di laut. Roberts mengatakan Angkatan Laut mengizinkan film tersebut untuk menggunakan pesawat, kapal induk, dan pangkalan militer berdasarkan penggambaran naskah pilot Top Gun.

Roberts mencatat pilot Top Gun yang sebenarnya adalah penerbang yang rajin belajar, yang menghabiskan waktu berjam-jam di kelas dan berpartisipasi dalam penerbangan pelatihan intens. Ada perbedaan drastis dari pilot yang melanggar aturan yang digambarkan dalam film.

Roberts menjelaskan bahwa sebuah film harus menjunjung integritas militer untuk dapat bekerja sama dengan Pentagon. Pembuat film diharuskan memiliki dana dan distribusi untuk film mereka, serta menyerahkan naskah untuk ditinjau militer. Sementara Pentagon dapat meminta perubahan, Roberts mengatakan dia tidak tahu apa pun untuk naskah Top Gun yang baru.

Perusahaan produsen dan distributor film, Paramount Pictures mengatakan dalam catatan produksi film bahwa Cruise membuat program pelatihan penerbangannya sendiri untuk mempersiapkan aktor-aktor muda film itu menghadapi kerasnya manuver pesawat yang menyebabkan mual. Dengan itu, Cruise berharap aktor-aktor muda dapat melakukan peran dengan pilot Angkatan Laut nyata yang membawa mereka dalam perjalanan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement