Sains Ungkap Risiko dan Manfaat Puasa Bagi Ibu Hamil

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Reiny Dwinanda

Selasa 05 Apr 2022 00:30 WIB

Ibu hamil (Ilustrasi). Ibu hamil perlu mewaspadai tanda-tanda bahaya yang muncul ketika sedang berpuasa. Foto: Pixabay Ibu hamil (Ilustrasi). Ibu hamil perlu mewaspadai tanda-tanda bahaya yang muncul ketika sedang berpuasa.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ibu hamil pada dasarnya merupakan salah satu kelompok yang mendapatkan keringanan untuk tidak berpuasa Ramadhan. Meski begitu, tak sedikit ibu hamil yang memilih untuk tetap berpuasa. Hal ini tak jarang memunculkan pertanyaan dan kekhawatiran seputar dampak berpuasa Ramadhan pada ibu hamil.

"Apakah ibu hamil diperbolehkan berpuasa? Kita jawab dengan penelitian yang sudah dipublikasikan dalam skala internasional," kata dokter spesialis kebidanan dan kandungan Bamed dr Muhammad Fadli SpOG, dalam virtual media briefing, dikutip Senin (4/4/2022).

Baca Juga

Salah satu penelitian yang disoroti oleh dr Fadli adalah yang dipublikasikan dalam Iranian Journal of Pediatrics. Penelitian ini menunjukkan bahwa puasa Ramadhan tidak memberikan dampak buruk bagi pertumbuhan janin dan waktu taksiran persalinan pada ibu hamil yang nutrisinya terpenuhi dengan baik.

Akan tetapi, penelitian tersebut menunjukkan ada risiko bayi terlahir dengan berat badan yang rendah bila ibu hamil berpuasa pada trimester pertama. Bila dibandingkan dengan ibu hamil yang tak berpuasa, risiko ini tampak 1,5 kali lipat lebih besar pada ibu hamil yang berpuasa di trimester pertama.

"Trimester pertama itu di bawah usia kehamilan 14 minggu, biasanya keluhannya tidak begitu nyaman, terasa mual, dan muntah," jelas dr Fadli.

Mengacu pada penelitian kedua yang dipublikasikan dalam BMC Pregnancy and Childbirth, dr Fadli mengatakan, puasa Ramadhan pada trimester kedua kehamilan dapat menurunkan risiko terjadinya diabetes gestasional. Diabetes gestasional merupakan diabetes yang terjadi pada masa kehamilan.

"Ini satu kabar yang sangat baik," lanjut dr Fadli.

Penelitian ketiga yang juga dipublikasikan dalam BMC Pregnancy and Childbirth menunjukkan bahwa puasa pada saat hamil tidak memengaruhi berat badan bayi ketika dilahirkan. Menurut dr Fadli, penelitian ini didasarkan pada 21 studi sehingga hasilnya sangat valid.

"Hanya satu penelitian yang menyebut berat plasenta akan lebih kecil bila (ibu hamil) berpuasa," jelas dr Fadli.

Di samping itu, dr Fadli mengatakan, penelitian lain juga menemukan tidak adanya kasus kematian pada janin yang diakibatkan oleh berpuasa Ramadhan. Puasa Ramadhan juga tampak tidak berkaitan dengan risiko bayi terlahir prematur.

Berdasarkan berbagai penelitian ini, dr Fadli mengatakan, ibu hamil boleh menjalani puasa Ramadhan. Akan tetapi, ibu hamil juga perlu melakukan persiapan yang baik dan mengetahui batasan-batasan diri.