REPUBLIKA.CO.ID, TEGAL -- Dalam proses perkuliahan, mahasiswa tidak hanya mendapatkan ilmu secara teori tetapi juga secara praktik. Mahasiswa dituntut untuk memiliki kemampuan dalam bidang ilmu yang dipelajarinya, seperti di Program Studi (prodi) Sistem Informasi Akuntansi (SIA) di Universitas BSI (Bina Sarana Informatika).
Guna membekali lulusannya menjadi SDM unggul dan berkualitas, prodi SIA senantiasa mendukung adanya sertifikasi untuk bidang akuntansi, salah satunya sertifikasi Zahir. Corie Mei Hellyana, selaku Kaprodi SIA Universitas BSI kampus Tegal mengatakan, lewat Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) yang telah mendapat lisensi Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP), prodi SIA menyelenggarakan sertifikasi Zahir ini.
“Untuk mencetak lulusan accounting analyst, data entry supervisor serta programmer, prodi SIA bekerja sama dengan LSP Universitas BSI mengadakan sertifikasi Zahir. Sertifikasi ini berguna untuk membekali mahasiswanya, agar menjadi lulusan yang siap kerja. Selain itu, Universitas BSI juga sudah bekerja sama dengan PT Zahir Internasional untuk mengadakan ujian sertifikasinya,” ujar Corie dalam rilis yang diterima, Rabu (15/12).
Dalam proses sertifikasi ini, Shalsa Arlis Febiola, mahasiswa Prodi SIA Universitas BSI kampus Tegal berhasil menjadi salah satu mahasiswa terbaik dengan mendapatkan nilai akhir 98. Sebagai bentuk apresiasi atas prestasi Shalsa, PT Zahir Internasional memberikan reward kepada mahasiswi cantic ini, guna meningkatkan semangat belajar dan menambah motivasi untuk terus menjadi SDM unggul dengan mengembangkan kompetensi lainnya.
“Reward ini sebagai bentuk apresiasi yang berhak dimiliki oleh peraih nilai terbaik Sertifikasi Zahir Accounting ini. Sehingga dapat memacu semangat mahasiswa untuk terus meningkatkan potensi dan keterampilannya, sesuai dengan bidang keilmuannya. Tidak hanya bagi mahasiswa peraih penghargaan saja, namun juga bagi seluruh mahasiswa prodi SIA Universitas BSI,” ungkap Corie.
Sementara itu, Shalsa menuturkan bahwa, kepintaran saja tidak cukup untuk meraih prestasi. Namun harus dibuktikan dengan ketekunan dan keterampilan belajar, guna memacu diri sendiri dan mahasiswa lain, agar mau mengukir prestasi lainnya.
“Bukan hanya kebanggaan dan kepintaran saja untuk meraih berbagai macam prestasi. Namun juga dibutuhkan ketekunan dan keterampilan. Maka dari itu, saya berharap dengan adanya penghargaan ini, mampu menjadi acuan agar para mahasiswa bersemangat dalam meraih keterampilan belajar dalam dirinya. Barengi dengan ketekunan, untuk hadirkan motivasi meraih prestasi,”tutup Shalsa.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
