Kamis 22 Jul 2021 11:45 WIB

FBI Digugat Rp 1,4 Triliun

Wershe menilai FBI telah menjerumuskannya ke dalam geng narkoba.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Teguh Firmansyah
FBI
Foto: AP
FBI

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Mantan informan FBI, Richard Wershe Jr mengajukan gugatan kepada FBI dan jaksa sebesar 100 juta dolar AS atau sekitar Rp1,4 triliun. Dia menuduh mantan agen dan jaksa FBI melakukan 'pelecehan' anak saat ia menjadi informan termuda.

Mantan petugas polisi Detroit, pensiunan agen FBI, serta mantan jaksa federal dan kota Detroit disebutkan dalam gugatan tersebut. Seorang juru bicara kantor FBI di Detroit menolak mengomentari gugatan itu karena masih berlangsung.

Baca Juga

Dalam gugatan setebal 10 halaman, Wershe mengatakan bahwa dia sempat dihubungi oleh agen federal setelah ayahnya menghubungi FBI. Dia ingat bertemu secara teratur dengan agen FBI dan petugas polisi Detroit untuk memberikan informasi tentang geng narkoba Detroit.

"Jika saya tidak menjadi informan untuk gugus tugas, saya tidak akan pernah terlibat dengan geng narkoba atau kriminalitas dalam bentuk apa pun," tulisnya dalam pengajuan dikutip laman BBC, Kamis (22/7).

Wershe dipaksa untuk melanjutkan pekerjaan, terlepas dari apa yang digambarkan sebagai percobaan pembunuhan oleh penjahat lokal setelah hubungannya dengan penegak hukum dicurigai. Setelah dua tahun bekerja dengan penegak hukum, Wershe tertarik ke sisi lain. Dia mengatakan kepada The Guardian pada 2015 bahwa dia "dibutakan" oleh uang, wanita, dan harta benda.

Dia dihukum di Michigan pada usia 17 tahun karena memiliki kokain. Perannya sebagai informan tidak dapat diterima di pengadilan dan dia menerima hukuman seumur hidup.

"Saya salah arah," katanya kepada Guardian. "Saya menempuh jalan yang tidak pernah saya pikirkan akan mempengaruhi sisa hidup saya," katanya menambahkan.

Wershe kini berusia 52 tahun setelah menghabiskan tiga dekade di balik jeruji besi karena kasus narkoba. Dia direkrut FBI pada usia 14 tahun kala itu. Dia dianggap sebagai informan termuda dalam sejarah.

"Saya ingin bab ini dalam hidup saya ditutup," kata Wershe, dikelilingi oleh keluarga pada konferensi pers pada Selasa (20/7), pada peringatan satu tahun pembebasannya.

Dia dikenal sebagai "White Boy Rick" karena tugas singkat Wershe sebagai informan. Julukannya itu pun mengilhami film 2018 dengan judul yang sama dengan nama julukan.

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement