Selasa 06 Jul 2021 12:16 WIB

Polda Telusuri Perusahaan Nonesensial Beroperasi Saat PPKM

Masih banyak karyawan dari sektor nonesensial dan nonkritikal yang beraktivitas.

Pengendara melintas di samping kendaraan taktis jenis barracuda dan panser di pos penyekatan perbatasan Depok dan Jakarta di Jalan Raya Bogor, Jakarta Timur, Selasa (6/7/2021). Petugas Gabungan Polri dan TNI menyiapkan kendaraan taktis untuk membantu penyekatan selama PPKM Darurat Jawa - Bali.
Foto: ANTARA/Asprilla Dwi Adha
Pengendara melintas di samping kendaraan taktis jenis barracuda dan panser di pos penyekatan perbatasan Depok dan Jakarta di Jalan Raya Bogor, Jakarta Timur, Selasa (6/7/2021). Petugas Gabungan Polri dan TNI menyiapkan kendaraan taktis untuk membantu penyekatan selama PPKM Darurat Jawa - Bali.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Polda Metro Jaya mulai menelusuri perusahaan sektor nonesensial dan non kritikal di DKI Jakarta yang masih beroperasi saat pelaksanaan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat. "Sampai saat ini kita masih melakukannya. Hari ini kita mulai. Kita telusuri. Untuk datanya anggota masih bekerja," kata Inspektur Pengawas Daerah (Irwasda) Polda Metro Jaya Kombes Herukoco, saat meninjau pos penyekatan PPKM Darurat di Lampiri, Duren Sawit, Jakarta, Selasa (6/7).

Ia mengatakan data di lapangan menyebutkan, masih banyak karyawan dari sektor nonesensial dan nonkritikal yang beraktivitas karena tuntutan perusahaan. Herukoco mengatakan nantinya apabila ada perusahaan di luar sektor esensial dan kritikal yang masih beroperasi akan dilakukan tindakan penegakan hukum.

Baca Juga

"Adapun hari ini kegiatan kita dari Satgas Gakkum mulai telusuri perusahaan-perusahaan yang tidak esensial dan kritikal yang masih buka. Akan kita lakukan penegakan hukum," ujar Herukoco.

Dia juga mengimbau masyarakat agar bersabar dengan membatasi mobilitas selama massa PPKM Darurat yang berakhir pada 20 Juli 2021. "Harapannya agar masyarakat bersabar, ini sudah diatur oleh pemerintah, kita bersabar selama 20 hari agar kegiatan yang tidak kritikal dan esensial, sabar di rumah saja," kata Herukoco.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement