REPUBLIKA.CO.ID, DUBAI -- Uni Emirat Arab (UEA) melaporkan dari 291.676 tes Covid-19 yang dilakukan pada Sabtu (3/7) ditemukan 1.632 kasus tambahan baru Covid-19, di antaranya terdapat enam kasus kematian.
Seperti dilansir Arab News pada Ahad (4/7) Kementerian Kesehatan dan Pencegahan UEA dalam sebuah pernyataan mengatakan pemerintah terus memperluas cakupan pengujian secara nasional untuk memfasilitasi deteksi dini kasus virus corona serta melaksanakan protokol perawatan yang diperlukan. Beban kasus Covid-19 negara itu sekarang mencapai 637.877 kasus, termasuk 1.831 kematian.
Abu Dhabi sebelumnya meluncurkan Contact Tracing Assistant System, yaitu sistem investigasi dan pelacakan kontak pertama di wilayah tersebut. Sistem ini dirancang untuk melakukan obrolan virtual dengan kasus positif Covid-19.
Tujuan dari sistem ini adalah untuk memperluas cakupan investigasi Covid-19 menjadi lebih komprehensif, membantu memprediksi dan mencegah penularan Covid-19 antar anggota masyarakat, dan berkomunikasi secara efisien dengan kasus positif dalam waktu sesingkat mungkin.
Sistem ini memungkinkan tim investigasi dan pelacakan kontak untuk mengumpulkan informasi yang diperlukan, seperti siapa yang kembali dari luar negeri, atau tempat kerja, atau yang baru saja melakukan kontak dengan kasus positif, untuk memperluas proses penyelidikan.
Ini juga akan meminta daftar kemungkinan kontak 48 jam sebelum hasil positif. Informasi yang diperoleh akan dianggap rahasia dan tidak akan dibagikan kepada siapa pun di luar tim investigasi. Sistem ini hanya tersedia dalam bahasa Arab dan Inggris.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
