Sabtu 15 May 2021 14:09 WIB

Ancol Membeludak Tetapi TPU Ditutup, Cak Imin: Standar Ganda

Cak Imin menilai Pemprov DKI terapkan standar ganda terkait kebijakan libur Lebaran.

Sejumlah warga yang akan berwisata menikmati makan siang di dekat pintu masuk Taman Impian Jaya Ancol, Jakarta, Sabtu (15/5). Manajemen Taman Impian Jaya Ancol menghentikan sementara operasional kawasannya baik area rekreasi dan wisata Pantai Ancol pada hari ketiga libur Lebaran 1442 Hijriah yakni Sabtu (15/5) untuk dilakukan penyemprotan disinfektan dan evaluasi penguatan protokol kesehatan. Prayogi/Republika.
Foto: Prayogi/Republika.
Sejumlah warga yang akan berwisata menikmati makan siang di dekat pintu masuk Taman Impian Jaya Ancol, Jakarta, Sabtu (15/5). Manajemen Taman Impian Jaya Ancol menghentikan sementara operasional kawasannya baik area rekreasi dan wisata Pantai Ancol pada hari ketiga libur Lebaran 1442 Hijriah yakni Sabtu (15/5) untuk dilakukan penyemprotan disinfektan dan evaluasi penguatan protokol kesehatan. Prayogi/Republika.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua DPR RI Abdul Muhaimin Iskandar atau Cak Imin meminta Pemerintah Daerah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta tidak membuat standar ganda dalam sebuah kebijakan. Ia menyoroti kebijakan penutupan tempat pemakaman umum (TPU) sementara tempat wisata tetap dibuka selama masa libur Lebaran.

"Di satu sisi ziarah kubur yang menjadi ritual umat muslim saat Lebaran dilarang dengan alasan mencegah penularan Covid-19 karena terjadi kerumunan massa, namun di sisi lain wisata Ancol dibuka," kata Cak Imin dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu (15/5).

Baca Juga

Hal itu dikatakannya terkait jumlah kunjungan wisatawan ke Pantai Ancol, Jakarta pada Jumat (14/5) membludak yaitu mencapai sekitar 39 ribu pengunjung. Kondisi Ancol tersebut menjadi trending topic di Twitter karena kerumunan wisatawan tersebut dikhawatirkan akan memicu terjadinya klaster baru penyebaran Covid-19.

Cak Imin meminta Pemprov DKI lebih bijak dalam membuat sebuah kebijakan karena kebijakan membuka Pantai Ancol, jelas menimbulkan kerumunan yang sulit dikendalikan. Menurut Ketua Tim Pengawasan Penanganan Bencana Covid-19 DPR RI itu, bagaimana orang mandi di pantai bisa menerapkan protokol kesehatan, karena tidak mungkin menggunakan masker.

"Mau jaga jarak juga bagaimana caranya? Lihat saja berbagai gambar kerumunan yang terjadi di Ancol pada Jumat kemarin," ujarnya.

Ketua Umum DPP PKB itu menilai Pempov Jakarta terlambat ketika akhirnya mengambil kebijakan penutupan Ancol pada Sabtu (15/5) pascakejadian membludaknya pengunjung pada Jumat (14/5). Menurut dia, jangan sampai penutupan sementara dilakukan pada Sabtu (15/5) saja karena keselamatan rakyat harus diprioritaskan karena jangan membuat kebijakan yang justru mengorbankan rakyat.

"Jangan sampai apa yang terjadi di India, terjadi pula di Indonesia akibat sebuah kebijakan yang tidak tepat," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement