Selasa 12 Jan 2021 08:29 WIB

Level Stres Warga Inggris Melonjak Sejak Awal Pandemi

Banyak warga Inggris yang merasa kesepian dan putus asa selama pandemi.

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Reiny Dwinanda
 Orang-orang berjalan melalui China Town yang tenang di London, Rabu, 6 Januari 2021. Perdana Menteri Inggris Boris Johnson telah memerintahkan penutupan nasional baru untuk Inggris yang berarti orang-orang hanya akan dapat meninggalkan rumah mereka karena alasan yang terbatas, dengan langkah-langkah diharapkan dapat dilakukan. tetap di tempat sampai pertengahan Februari.
Foto: AP/Kirsty Wigglesworth
Orang-orang berjalan melalui China Town yang tenang di London, Rabu, 6 Januari 2021. Perdana Menteri Inggris Boris Johnson telah memerintahkan penutupan nasional baru untuk Inggris yang berarti orang-orang hanya akan dapat meninggalkan rumah mereka karena alasan yang terbatas, dengan langkah-langkah diharapkan dapat dilakukan. tetap di tempat sampai pertengahan Februari.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Tingkat stres rata-rata warga Inggris melonjak sejak awal pandemi Covid-19. Sebuah studi mengungkap, masyarakat Inggris memiliki kondisi kesehatan mental yang lebih buruk dibandingkan saat awal pandemi merebak.

Riset digagas bersama oleh De Montfort University Leicester dan University of Cambridge. Kedua lembaga pendidikan itu juga berkolaborasi dengan Mental Health Foundation dalam pelaksanaannya.

Baca Juga

Studi bermula pada Maret 2020 dan secara berkala dilakukan hingga November 2020, melibatkan lebih dari 4.400 orang dewasa. Pada akhir studi, ada 25 persen responden merasa kesepian, dibandingkan 10 persen pada Maret.

Hasil temuan lain, sebanyak 18 persen orang dewasa di Inggris merasa putus asa dengan kondisi di masa depan. Prevalensi responden yang terpikir untuk bunuh diri melonjak dari delapan persen menjadi 13 persen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement