Kamis 31 Dec 2020 08:43 WIB

Ketua MUI Jatim Ajak Muhasabah di Malam Tahun Baru

Hindari perayaan apa pun yang berpotensi mengganggu kepentingan umum.

Rep: Muhyiddin/ Red: Ani Nursalikah
Ketua MUI Jatim Ajak Muhasabah di Malam Tahun Baru. Sejumlah jamaah saat melaksanakan muhasabah. Ilustrasi
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Ketua MUI Jatim Ajak Muhasabah di Malam Tahun Baru. Sejumlah jamaah saat melaksanakan muhasabah. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Timur, KH Moh Hasan Mutawakkil Alallah mengajak semua elemen bangsa, terutama umat Islam di Jawa Timur melakukan muhasabah atau refleksi pada malam pergantian tahun baru 2021.

“Dalam rangka memperbaiki kualitas keimanan, meneguhkan ukhuwah dan meningkatkan daya saing SDM bangsa yang unggul (khaira ummah) di dunia internasional,” kata Kiai Mutawakkil dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id, Kamis (31/12).

Baca Juga

Menurut Kiai Mutawakkil, pergantian tahun merupakan sunnatullah dan hendaknya menjadi refleksi bagi perjalanan bangsa Indonesia ke depan. Karena itu, dia pun menyampaikan lima amanah menjelang akhir 2020 ini.  

Pertama, menurut dia, MUI Jatim mengajak umat Islam semakin mendekatkan diri kepada Allah SWT sebagai bagian dari upaya penyempurnaan diri. Kedua, MUI Jatim juga mengajak masyarakat mematuhi protokol kesehatan dan menjauhkan diri dari kerumunan dalam menyambut tahun baru 2021.

“Ketiga, hindarkan jenis perayaan apa pun yang berpotensi mengganggu kepentingan umum,” ucap Kiai Mutawakkil.

Keempat, menurut dia, MUI Jatim mengajak umat Islam memperkuat komitmen pada 2021 untuk hidup lebih baik dan mulia di hadapan Allah SWT dan antarsesama manusia. Terakhir, Kiai Mutawakkil juga menyampaikan amanah kepada masyarakat Indonesia untuk senantiasa memperkukuh rajutan harmoni kehidupan beragama dan bernegara di tengah kebhinekaan bangsa Indonesia.  

“Demikian amanah ini disampaikan, semoga Allah Swt senantiasa memberikan taufik dan hidayah-Nya kepada bangsa Indonesia guna mewujudkan negara Baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur, dan khususnya persatuan umat Islam di Jawa Timur semakin nyata terbangun dalam mewujudkan harmoni kehidupan beragama dan berbangsa,” ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement