Kamis 17 Dec 2020 18:32 WIB

Gubernur BI: Bank Syariah Indonesia Sejalan dengan Visi BI

Merger bank syariah masuk pada pilar pengembangan kapasitas perbankan syariah RI

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Nidia Zuraya
Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo.
Foto: Dok. Bank Indonesia
Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Indonesia menyambut baik lahirnya Bank Syariah Indonesia dari merger tiga bank anak usaha bank BUMN. Gubernur BI, Perry Warjiyo mengatakan ini sejalan dengan visi BI yang juga mendukung pengembangan ekonomi syariah Indonesia.

"Tentu saja BI menyambut gembira merger bank syariah ini karena BI juga sangat dukung pengembangan ekonomi syariah," katanya dalam konferensi pers Rapat Dewan Gubernur BI, Kamis (17/12).

Baca Juga

Menurut Perry, merger bank syariah masuk pada pilar pengembangan yakni memperbesar kapasitas atau kemampuan bank-bank syariah. Merger menjadi komitmen kuat juga dari Pemerintah untuk memperluas sistem jasa keuangan sehingga punya daya saing.

 Perry mengatakan inisiatif tersebut sangat positif yang sudah digariskan dalam Masterplan Ekonomi dan Keuangan Syariah Indonesia. Selain itu, bank hasil merger juga menjadi penjemput optimalisasi potensi yang dimiliki Indonesia, salah satunya dalam konteks pengembangan halal value chain.

"Agar demand keuangan syariah termasuk dari perbankan syariah lebih besar untuk pengembangan halal value chain," katanya.

Indonesia sudah masuk dalam jajaran 10 besar industri halal dunia, seperti makanan minuman, fashion, jasa keuangan, pariwisata dan lainnya. Kemudian, Perry mengatakan merger bank akan bisa sejalan dengan upaya BI dalam melakukan berbagai penguatan kebijakan moneter di bidang syariah.

Salah satunya dalam memperluas pasar uang syariah. BI sudah terbitkan Sukuk BI untuk operasi moneter, juga memperbanyak instrumen di pasar uang syariah. Dengan berbagai upaya dari banyak pihak, Perry meyakini industri ekonomi syariah Indonesia bisa terus berkembang.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement