Rabu 02 Dec 2020 17:35 WIB

Wamen BUMN Ingin Suku Bunga Kredit Tetap di Bawah 10 Persen

Pandemi Covid-19 tidak berdampak signifikan terhadap perbankan Indonesia.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Nidia Zuraya
Suku bunga kredit/ilustras
Foto: ist
Suku bunga kredit/ilustras

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) II Kartika Wirjoatmodjo mengharapkan suku bunga kredit bisa tetap terus di bawah 10 persen. Tiko, sapaan akrabnya, mengharapkan hal tersebut tetap terjadi meski nantinya pandemi Covid-19 berakhir. 

“Harapannya setelah nanti konsolidasi perbankan semakin baik, pascaCovid-19 suku bunga kredit diharapkan tetap di bawah 10 persen,” kata Tiko, dalam diskusi virtual, Rabu (2/12). 

Baca Juga

Tiko menilai pandemi Covid-19 pada dasarnya tidak berpengaruh signifikan terhadap perbankan di Indonesia. Meskipun begitu, Tiko mengakui pelaku usaha perbankan pendapatannya turun hingga 20 persen. 

Hanya saja, Tiko menilai nantinya diharapkan adanya Nike Shoot Recovery. “Jadi pada 2020 dan 2021 ini ada penurunan, namun akan meningkatnya lagi cukup tajam. Jadi ini seperti lambang Nike," tutur Tiko. 

Tiko yakin, sektor perbankan akan lebih cepat rebound setelah Covid-19 berakhir. Sebab, kata dia, likuiditas perbankan menunjukan adanya daya beli masyarakat yang cukup besar. 

Meskipun begitu, Tiko menuturkan hal tersebut juga sangat bergantung kepada penyelesaian masalah kesehatan. “Kalau masalah kesehatan bisa ditangani, korporasi bisa ekspansi. Jadi masalahnya lebih ke kepercayaan diri terhadap kesehatan. Begitu kesehatan bisa dijawab permasalahannya, harapannya masyarakat cukup punya dana untuk lakukan spending,” ungkap Tiko. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement