Kamis 17 Dec 2020 08:03 WIB

The Fed Pertahankan Suku Bunga Dekati Nol Persen

Suku bunga mendekati nol diproyeksi akan bertahan hingga 2023.

Rep: Adinda Pryanka / Red: Friska Yolandha
Bank sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve/ The Fed akan terus membeli surat utang pemerintah hingga ekonomi mengalami kemajuan secara substansial. Langkah ini dimaksudkan untuk meyakinkan pasar keuangan dan menjaga suku bunga pinjaman jangka panjang tetap rendah tanpa batas.
Foto: AP Photo/Andrew Harnik
Bank sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve/ The Fed akan terus membeli surat utang pemerintah hingga ekonomi mengalami kemajuan secara substansial. Langkah ini dimaksudkan untuk meyakinkan pasar keuangan dan menjaga suku bunga pinjaman jangka panjang tetap rendah tanpa batas.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Bank sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve/ The Fed akan terus membeli surat utang pemerintah hingga ekonomi mengalami kemajuan secara substansial. Langkah ini dimaksudkan untuk meyakinkan pasar keuangan dan menjaga suku bunga pinjaman jangka panjang tetap rendah tanpa batas.

Dalam pertemuan dua hari kemarin, bank sentral juga menegaskan kembali proyeksi mempertahankan suku bunga acuan jangka pendek mendekati nol persen hingga setidaknya sampai 2023. The Fed telah mempertahankan suku bunga utamanya sejak Maret seiring dengan berbagai langkah luar biasa untuk melawan resesi dengan menjaga aliran kredit.

Baca Juga

Pimpinan The Fed Jerome Powell mengatakan, pihaknya memproyeksikan, ekonomi akan pulih pada kecepatan sehat pada tahun depan, didorong distribusi vaksin yang meluas. Tapi, tiga hingga enam bulan mendatang, tekanan masih terjadi pada lapangan kerja dan bisnis kecil karena kasus pandemi yang melonjak.

The Fed mengisyaratkan, pihaknya siap mempertahankan suku bunga sangat rendah dalam jangka panjang untuk membantu ekonomi akselerasi pemulihan. Namun, secara tajam, Powell juga menekankan perlunya bantuan penyelamatan lebih lanjut dari Kongres untuk meringankan dampak kegagalan bisnis yang meningkat.

"Kebijakan fiskal saat ini sangat penting. Saya pikir itu dipahami secara luas saat ini. Sungguh hal yang sangat positif bahwa kami akhirnya bisa mendapatkannya," ujarnya, seperti dilansir di AP News, Rabu (16/12).

Para pemimpin Kongres tampaknya hampir mencapai kesepakatan tentang paket stimulus senilai 900 miliar dolar AS, Bantuan ini akan memberikan tunjangan pengangguran yang diperpanjang, lebih banyak pinjaman untuk usaha kecil dan mungkin stimulus berikutnya bagi individual.

Ekonom AS di manajer aset AllianceBernstein, Eric Winograd, menjelaskan, negosiasi fiskal kini sedang berlangsung. "Ini lebih penting dibandingkan yang dilakukan The Fed hari ini," tuturnya.

Pembuat kebijakan The Fed hanya membuat satu perubahan penting. Pada Rabu, mereka mengatakan, bank sentral akan terus membeli setidaknya 80 miliar dolar AS Treasury dan 40 miliar sekuritas berbasis hipotek (MBS) sebulan. Kebijakan ini dilanjutkan hingga kemajuan substansial berlangsung, yakni penciptaan lapangan kerja maksimal dan harga stabil.

Pembelian tersebut dimaksudkan untuk menahan suku bunga jangka panjang. Dia di antaranya, biaya pinjaman untuk hipotek, pinjaman mobil dan beberapa pinjaman  bisnis. Sebelumnya, The Fed menyebutkan, pembelian hanya akan berlanjut selama beberapa bulan mendatang. Sedangkan, panduan terbaru menunjukkan, pembelian obligasi akan berlanjut tanpa batas.

Kepala ekonom AS untuk Capital Economics menjelaskan, langkah The Fed menunjukkan, kebijakan mereka akan sangat akomodatif dengan suku bunga mendekati nol dan pembelian aset akan berlanjut selama beberapa tahun lagi.

Dalam proyeksi ekonomi kuartalan pada Rabu, The Fed melukiskan gambaran yang lebih cerah untuk tahun depan akibat vaksin. Para pejabat memproyeksikan, ekonomi berkontraksi 2,4 persen tahun ini, membaik dibandingkan perkiraan sebelumnya yang turun 3,7 persen pada September.

Untuk tahun depan, The Fed meningkatkan perkiraan pertumbuhan mereka dari empat persen menjadi 4,2 persen. Pada akhir 2021, Fed memproyeksikan, tingkat pengangguran turun menjadi lima persen dari 6,7 persen saat ini. Prediksi ini lebih rendah dari yang dibayangkan pada September, 5,5 persen.

Pernyataan The Fed bertepatan dengan ekonomi yang tertekan selama musim dingin karena pandemi memaksa pembatasan dunia usaha kembali dan membuat banyak konsumen tetap di rumah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement