Rabu 17 Jun 2020 15:44 WIB

Pengunjuk Rasa Kembali Turunkan Patung Konfederasi

Demonstran anti-rasialisme dan brutalitas polisi menurunkan Monumen Howitzer

Rep: Lintar Satria/ Red: Christiyaningsih
Sejumlah demonstran memegang poster. Demonstran anti-rasialisme dan brutalitas polisi menurunkan Monumen Howitzer. Ilustrasi.
Foto: AP / Peter Dejong
Sejumlah demonstran memegang poster. Demonstran anti-rasialisme dan brutalitas polisi menurunkan Monumen Howitzer. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, RICHMOND -- Pengunjuk rasa di Richmond, Amerika Serikat (AS) kembali menurunkan patung Konfederasi. Kali ini demonstran anti-rasialisme dan brutalitas polisi menurunkan Monumen Howitzer yang terletak di dekat kampus University Monroe Park, Richmond, Virginia.

Patung tersebut diturunkan pengunjuk rasa yang melakukan pawai semalaman di tengah hujan. Pada Rabu (17/6) surat kabar setempat Richmond Times-Dispatch, merilis sebuah video yang memperlihatkan patung tersebut terbalik dengan wajah menghadap tanah.

Baca Juga

Ini patung ketiga dan monumen keempat Konfederasi yang diturunkan pengunjuk rasa di Virginia sejak demonstrasi menentang rasisme bergejolak. Demonstrasi meledak setelah video pembunuhan laki-laki kulit hitam George Floyd yang tewas oleh polisi kulit putih tersebar di media sosial.

Dalam beberapa pekan terakhir pengunjuk rasa menurunkan patung presiden Konfederasi Jefferson Davis, Jenderal Konfederasi Williams Carter Wickham, dan Christopher Columbus. Pengunjuk rasa di Richmond mulai menggelar unjuk rasa pada Selasa (16/6) malam.

Richmond Times-Dispatch melaporkan pengunjuk rasa menuntut agar semua patung Konfederasi disingkirkan. Mereka membentuk dewan peninjauan sipil untuk mengawasi tindakan polisi dan memotong anggaran polisi.

Sebelum diturunkan, Howitzers Monument menunjukkan seorang pasukan artileri Konfederasi sedang memegang senjata. Berdasarkan Encyclopedia of Virginia, monumen yang didirikan tahun 1892 itu dibangun untuk mengenang unit artileri Richmond selama Perang Sipil.

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement