Rabu 17 Jun 2020 15:35 WIB

Perbatasan Australia Tetap Ditutup Hingga 2021

Australia menyebut kemungkinan akan tutup perbatasan sampai tahun depan

Rep: Lintar Satria/ Red: Christiyaningsih
 Polisi Australia. Australia menyebut kemungkinan akan tutup perbatasan sampai tahun depan. Ilustrasi.
Foto: EPA-EFE/RICHARD WAINWRIGHT
Polisi Australia. Australia menyebut kemungkinan akan tutup perbatasan sampai tahun depan. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, SYDNEY -- Menteri Perdagangan Australia Simon Birmingham mengatakan tampaknya Negeri Kanguru akan tetap menutup perbatasan bagi wisatawan asing hingga tahun depan. Tapi Australia akan melihat apakah akan merelaksasi penutupan bagi mahasiswa dan pengunjung yang tinggal cukup lama.

Australia cukup berhasil dalam menahan penyebaran virus corona dengan menutup perbatasan dan menerapkan peraturan pembatasan sosial yang ketat. Birmingham mengatakan peraturan mewajibkan mahasiswa internasional untuk menjalani karantina mungkin dapat diterapkan.

Baca Juga

"Kami dapat menerapkan periode karantina 14 hari yang telah berkerja dengan baik dalam menjaga warga Australia untuk pulang ke negara ini dengan aman," kata Birmingham dalam pidato di National Press Club, Rabu (17/6).

Kembalinya mahasiswa internasional akan mendorong pendapatan universitas yang mengalami kerugian besar setelah perbatasan ditutup. Pendidikan internasional yang senilai 26,14 miliar dolar AS per tahun menjadi menyumbang devisa terbesar keempat Australia.

Australia mengonfirmasi 7.300 kasus virus corona dan 102 pasien di antaranya meninggal dunia. Pada Rabu ini kasus infeksi mengalami peningkatan terbesar sejak satu bulan terakhir. Sebagian besar kasus baru terjadi di Victoria, negara bagian paling padat kedua.

Dalam satu malam Victoria melaporkan 21 kasus baru, sebanyak 15 orang dari wisatawan yang baru pulang. Total jumlah kasus baru di Negeri Kanguru menjadi 22.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement