Ahad 19 Apr 2020 14:13 WIB

Kasus Corona Jerman Bertambah 2 Ribu Lebih

Kasus corona Jerman mulai berkurang dari hari-hari sebelumnya.

Rep: Lintar Satria/ Red: Indira Rezkisari
Papan digital menyerukan kepada orang-orang untuk menjaga jarak sosial di Dresden, Jerman, Senin (30/3). Pemerintah Jerman dan pihak berwenang setempat sedang meningkatkan langkah-langkah untuk membendung penyebaran coronavirus SARS-CoV-2 yang menyebabkan penyakit COVID-19
Foto: EPA
Papan digital menyerukan kepada orang-orang untuk menjaga jarak sosial di Dresden, Jerman, Senin (30/3). Pemerintah Jerman dan pihak berwenang setempat sedang meningkatkan langkah-langkah untuk membendung penyebaran coronavirus SARS-CoV-2 yang menyebabkan penyakit COVID-19

REPUBLIKA.CO.ID, FRANKFURT --Berdasarkan data Robert Koch Institute (RKI) kasus infeksi virus corona di Jerman bertambah 2.458. Sehingga totalnya kasus infeksi virus yang kini dikenal dengan Covid-19 di Jerman menjadi 139.897.

Data RKI memperlihatkan penurunan kasus baru dibandingkan hari sebelumnya yang sebanyak 3.609 kasus. Saat kasus infeksi di Negeri Panzer mengalami peningkatan empat hari berturut-turut.

Baca Juga

Jerman juga mengumumkan 184 kasus kematian sehingga totalnya menjadi 4.294 kasus. Sedikit berkurang dibandingkan sebelumnya yang sebanyak 242 pasien pada hari Sabtu (18/4) dan 299 pada hari Jumat (17/4).

Sementara itu Jepang mengumumkan 568 kasus infeksi. Saat ini Negeri Sakura sudah melaporkan 10.361 kasus infeksi Covid-19. Bila ditambah dengan 712 yang terinfeksi di kapal pesiar yang berlabuh di Tokyo pada awal tahun ini maka jumlahnya menjadi 11.073 dan 174 kematian.

Jumlah kasus infeksi di Jepang memang tidak sebesar negara-negara Eropa atau Amerika Serikat (AS). Tapi banyak pihak yang memperkirakan hal itu terjadi karena Jepang membatasi pemeriksaan dan angka sebenarnya lebih besar lagi.

Negeri Sakura akhirnya mendirikan pusat pemeriksaan tambah di Tokyo dan kota-kota lain. Mengizinkan dokter untuk mengirimkan pasien yang diduga terinfeksi untuk diperiksa di tempat-tempat yang sudah disediakan khusus dan sehingga mereka tidak mengunjungi rumah sakit umum.

Para pakar mencatat strategi untuk menetapkan klaster untuk melacak penularan tidak lagi efektif. Karena jumlah kasus infeksi terus bertambah, oleh sebab itu jumlah pemeriksaan harus ditambah, dilansir dari Reuters.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement