Monday, 20 Syawwal 1445 / 29 April 2024

Monday, 20 Syawwal 1445 / 29 April 2024

Astrabi Minta UNESCO Akui Silat Asli Indonesia

Ahad 30 Sep 2018 14:52 WIB

Red: Gita Amanda

Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid menghadiri Festival Muharam, di Kampung Rawajati, Pancoran, Jakarta.

Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid menghadiri Festival Muharam, di Kampung Rawajati, Pancoran, Jakarta.

Foto: MPR RI
Astrabi diminta tak pernah berhenti mengingatkan Pemerintah untuk perjuangkan silat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ratusan warga Jakarta Selatan pada Sabtu (29/9), menggelar Festival Muharam, di Kampung Rawajati, Pancoran, Jakarta. Dalam kesempatan tersebut Asosiasi Silat Tradisi Betawi (Astrabi) meminta Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) memperjuangkan agar silat diakui UNESCO sebagai budaya asli Indonesia.

Dalam silaturahmi khas betawi itu dimanfaatkan oleh Astrabi untuk menyampaikan masalah dan aspirasi kepada Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid (HNW). Kepada HNW, mereka mengungkapkan keinginan agar silat diakui sebagai budaya asli Indonesia. "Kami meminta UNESCO mengakui silat asli Indonesia", ujar wakil Astrabi.

Lebih lanjut dikatakan, silat sudah dipertandingkan di Asian Games. Sejak lama silat sudah diperagakan di negara-negara Eropa seperti Perancis. Diakui untuk mendapat pengakuan UNESCO tak mudah, selain harus menyakinkan banyak negara, juga ada klaim Malaysia bahwa beladiri itu berasal dari sana.

Astrabi yakin silat dari Indonesia dengan alasan dilihat dari akar sejarah, Indonesia lebih unggul. Dicontohkan mayoritas sumber silat di Malaysia adalah keturunan Minang, Sumatera Barat.

Dalam pertemuan itu, Astrabi tak hanya mencurahkan masalah silat. Mereka mengharap agar bantuan dana pelestarian budaya Betawi dari Pemda Jakarta dipastikan mengalir ke yang berhak. Mereka mengaku masih banyak penggiat budaya Betawi yang swadaya tanpa bantuan dan perhatian pemerintah ketika melakukan kegiatan.

Apa yang disuarakan Astrabi disimak dan didengar serius oleh HNW. Wakil Ketua Badan Wakaf Ponpes Gontor itu dengan tegas mengakui silat budaya asli Indonesia.

Apa yang disampaikan Astrabi disebut salah satu bentuk mengingatkan pemerintah untuk memperjuangkan silat sebagai budaya asli Indonesia di UNESCO. "Jangan pernah berhenti mengingatkan pemerintah," ujarnya seperti dalam siaran pers, Ahad (30/9).

Dikatakan di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) ada komisi yang membidangi pendidikan, olah raga, dan budaya. Di lembaga ini, HNW siap memperjuangkan silat untuk diusulkan ke UNESCO sebagai budaya Indonesia. Ditambahkan perlindungan budaya juga ada dalam UUD NRI Tahun 1945.

Bagi pria asal Klaten, Jawa Tengah, itu memperjuangkan silat asli Indonesia tak cukup lewat pemerintah dan DPR saja. "Kita juga akan perjuangan lewat parlemen internasional", tuturnya. Dirinya optimis lewat organisasi parlemen antarbangsa sebab Indonesia aktif di sini.

HNW sependapat bila silat bukan dari Malaysia. "Kata silat itu dari Indonesia," jelasnya. Diungkapkan, bangsa ini sejak dulu menggunakan silat untuk melawan penjajah.

Perjuangan silat sebagai budaya asli Indonesia bagi HNW perlu diseriusi sebab olah raga ini telah mengangkat harkat dan martabat bangsa. Menurutnya, separuh raihan emas Indonesia di Asian Games berasal dari silat. Dirinya berharap dalam Asian Games selanjutnya, Indonesia bisa meraih emas dari silat lebih banyak lagi.

HNW senang pada silat sebab olah raga ini membentuk karakter yang positif. Dikatakan tak ada pesilat yang mabuk-mabukan atau terlibat narkoba.

"Artinya silat sebagai alternatif kegiatan positif bagi anak muda," akunya.

  • Komentar 0

Dapatkan Update Berita Republika

BERITA LAINNYA

 
 
 
Terpopuler