Sunday, 19 Syawwal 1445 / 28 April 2024

Sunday, 19 Syawwal 1445 / 28 April 2024

Mahyudin Berharap Putra Kaltim Berkiprah di Pentas Nasional

Kamis 29 Sep 2016 18:15 WIB

Rep: Eko Supriyadi/ Red: Winda Destiana Putri

Mahyudin

Mahyudin

Foto: Politisi Partai Golkar

REPUBLIKA.CO.ID, PASER -- Wakil Ketua MPR Mahyudin mengunjungi SMAN 1 Longkali, Kabupaten Paser, Kalimantan Timur, Kamis (29/9). Dalam kunjungan tersebut, ia memberikan ceramah motivasi kepada para siswa.

SMAN 1 Longkali adalah salah satu finalis dalam putaran final Lomba Cerdas Cermat (LCC) Empat Pilar Tingkat SLTA di Jakarta pada 18 Agustus 2016 lalu. SMAN 1 Longkali menjadi juara kedua tingkat nasional. Nilai yang diraih SMAN 1 Longkali hanya selisih dua poin dari juara pertama (SMA Al Azhar Kota Palu Sulawesi Tengah).

"Saya ikut memberikan pertanyaan. Bukan karena KKN saya memberikan nilai maksimal kepada SMAN 1 Longkali, tapi memang jawabannya benar. Cuma sayang tidak menjadi juara karena selisih dua poin dari juara pertama," ucap Mahyudin.

Sejak final LCC itu, Mahyudin berjanji akan datang ke SMAN 1 Longkali. Dirinya juga mau mengecek pengetahuan tentang Empat Pilar siswa yang bukan peserta LCC.

Ia bercerita, mulai dari masa kecil sampai sekolah menengah atas dan masuk perguruan tinggi, semua dilalui dengan keprihatinan. Lulus dari perguruan tinggi, Mahyudin memasuki dunia swasta dan menjadi kontraktor. Mendapat kepercayaan, perusahaan mendapat banyak proyek.

"Mulailah saya masuk dunia politik. Saya masuk Partai Golkar," katanya.

Karir politik Mahyudin menanjak dengan menduduki jabatan publik sebagai bupati, kemudian anggota DPR pusat, dan akhirnya menduduki posisi wakil ketua MPR pada tahun 2014.

"Dalam sejarah Indonesia belum ada orang Kalimantan Timur yang menjadi wakil ketua MPR. Saya yang pertama kali. Untuk menjadi wakil ketua tidak mudah. Banyak saingannya," ujarnya.

Apa yang ingin disampaikan Mahyudin adalah bahwa tidak ada sesuatu yang tidak mungkin. Karena itu, ia menyayangkan sampai sekarang belum ada orang Kalimantan Timur yamg menjadi menteri. Menjadi menteri adalah soal kemampuan, kalau orang Kaltim punya kemampuan pasti akan ditunjuk.

Sehingga, ia berharap ke depan lebih banyak putra Kaltim yang eksis di pentas nasional. '' Anak Kaltim tidak kalah dengan anak Jawa. Kuncinya adalah kerja keras. Selalu ada jalan bagi orang yang mau berusaha dan bekerja," ujarnya.

  • Komentar 0

Dapatkan Update Berita Republika

BERITA LAINNYA

 
 
 
Terpopuler