REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG --Ketua MPR Zulkifli Hasan melakukan kunjungan ke Nusa Tenggara Timur (NTT), untuk melakukan sosialisasi Empat Pilar MPR RI. Kedatangan Zulkifli disambut oleh Gubernur Nusa Tenggara Timur Frans Lebu Raya.

Dalam paparannya, Zulkifli menekankan pentingnya bagi seluruh warga negara untuk saling menghargai. Perbedaan yang ada dalam kehidupan ini, kata dia, harus dicari solusinya melalui musyawarah mufakat.

"Tentu ada perbedaan dalam berbangsa dan bernegara, sekecil apapun itu. Dalam mengatasi masalah-masalah itu, digariskan dalam Pancasila itu harus musyawarah mufakat," ujar Zulkifli, dalam sosialisasi empat pilar yang diselenggarakan oleh MPR RI bekerjasama dengan Lembaga Bhakti Flobamora di Kupang, Ahad (31/7).

Zulkifli meminta, masyarakat tidak boleh memaksakan kehendaknya apalagi main hakim sendiri. Pembakaran Vihara, menurut dia, merupakan sebuah kejahatan. Kalau ada perbedaan, selesaikan dengan musyawarah mufakat.

"Perbedaan itu adalah identitas Indonesia kita, jangan sampai hilang. Harus respek satu dengan yang lain. Kalau kita respek satu sama lain kita akan jadi bangsa yang besar," tutup Zulkifli.

Dalam kunjungan ini, Zulkifli ditemani oleh Sekjen PAN Eddy Soeparno dan anggota DPR RI PAN Yandri Susanto. Sosialisasi itu kepada ribuan pejabat daerah dan kader PAN.