Thursday, 8 Zulqaidah 1445 / 16 May 2024

Thursday, 8 Zulqaidah 1445 / 16 May 2024

Kunjungi MPR, Swiss Janji Bantu Ribuan Petani Indonesia

Rabu 18 Nov 2015 17:17 WIB

Rep: Eko Supriyadi/ Red: Winda Destiana Putri

Zulkifli Hasan sambut kedatangan Ketua Senat Swiss, Claude Heche

Zulkifli Hasan sambut kedatangan Ketua Senat Swiss, Claude Heche

Foto: Dok: MPR

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Senat Swiss, Claude Heche, bahwa kedatangannya ke Indonesia untuk meningkatkan hubungan kerja sama dengan Indonesia di bidang ekonomi dan politik.

Namun, yang paling utama adalah bagaimana Swiss mencoba fokus membantu Indonesia dalam sektor pertanian, dan berjanji akan membantu petani di Indonesia.

"Kerja sama perlu ditingkatkan untuk kemakmuran rakyat," kata Heche Saat bertemu ketua MPR RI Zulkifli Hasan, di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (18/11).

 

Dalam kesempatan itu, Heche menyampaikan dirinya baru saja melakukan kunjungan ke Sulawesi. Ia mengatakan kerja sama yang sudah dilakukan adalah dalam bidang pertanian adalah kakao dan coklat.

Ia mengungkapkan, pemerintah negaranya telah membantu petani kakao di Indonesia sebanyak 40 juta US dolar. Dirinya merasa senang sebab, kerja sama dalam bidang pertanian kakao ini bagus dan baik dan mendapat dukungan dari pemerintah daerah maupun petaninya sendiri.

"Pada tahun selanjutnya antara tahun 2017 dan 2020, Swiss akan membantu petani Indonesia sebanyak 130.000 orang," ucap Heche. 

Heche menyampaikan, sistem tata negara Swiss adalah menganut sistem dua kamar. Disampaikan juga bahwa antara Swiss dan Indonesia memiliki kesamaan yakni Swiss juga terdiri dari keragaman suku dan agama.

Ketua MPR Zulkifli Hasan mengatakan bahwa Indonesia adalah negeri yang berdasarkan Pancasila dan bersemboyankan Bhinneka Tunggal Ika. Sebagai negara yang beragam, Indonesia tetap satu. Pancasila menurut Zulkifli mempunyai makna cinta kasih.

 

Meski Indonesia mayoritas penduduknya beragama Islam, namun Indonesia mempunyai landasan yang kuat yakni Pancasila dan UUD NRI Tahun 1945 yang disepakati sejak Indonesia merdeka 17 Agustus 1945.

"Di sini agama apapun mempunyai hak yang sama," ujarnya.

  • Komentar 0

Dapatkan Update Berita Republika

BERITA LAINNYA

 
 
 
Terpopuler