Thursday, 8 Zulqaidah 1445 / 16 May 2024

Thursday, 8 Zulqaidah 1445 / 16 May 2024

Zulkfili Hasan Akui Kunjungan ke Rumah Megawati Hanya Silaturahim

Rabu 18 Nov 2015 15:50 WIB

Rep: Eko Supriyadi/ Red: Winda Destiana Putri

Zulkifli Hasan

Zulkifli Hasan

Foto: ROL/Fian Firatmaja

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan mengakui, kunjungannya ke kediaman Ketua Umum PDIP sebatas silaturahim.

Pertemuan yang dilakukan pada Selasa (17/11) malam itu juga dihadiri Ketua Umum Hanura Wiranto serta Sekjen PDIP.

''Pertemuan itu hanya menjalin silaturahim saja, jadi saya jumpa Megawati bersama Wiranto dan Hasto,'' kata Zulkifli kepada wartawan di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (18/11).

Dalam kesempatan itu, Zulkifli menegaskan, PAN berkali-kali menyatakan KMP-KIH sudah tidak relevan lagi. Menurutnya, jika melihat kondisi ke daerah-daerah, sudah tidak ada lagi model koalisi tersebut.

Sekali lagi, PAN menyatakan bergabung dengan pemerintah. ''Teman-teman yang dikoordinasi Megawati namanya menjadi kerja sama partai-partai pendukung pemerintah (KP3) yang lain urusan partai lain. Kami menyampaikan sikap kami,'' tegas dia.

Zulkifli yang juga Ketua MPR itu menjelaskan, beban negeri ini cukup berat, di mana ekonomi dunia yang sedang diterpa ujian. Ia mengungkapkan, di daerah kondisi ekonomi bukan hanya turun tapi anjlok.

''Dilakukan bersama-sama saja berat, apalagi sendiri-sendiri. Kita berharap mengurangi kesulitan yang dihadapi rakyat,'' jelasnya.

Zulkilfi mengungkapkan mengapa hanya Wiranto yang ikut mendampingin ke Teuku Umar. Ia mengatakan, dulu yang menemaninya ketika bergabung dengan pemerintah adalah Wiranto.

Mengapa partai-partai koalisi pemerintah yang lain tidak hadir, ia berpendapat karena yang mengundang adalah Megawati, jadi siapa yang hadir tergantung pada Megawati.

PAN juga mengelak bahwa pertemuan tadi malam membahas soal posisi menteri di kabinet kerja Jokowi. ''Kami sama sekali tidak bicara soal menteri, karena itu bukan hak kita,'' tegas dia.

  • Komentar 0

Dapatkan Update Berita Republika

BERITA LAINNYA

 
 
 
Terpopuler