REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia termasuk ke dalam negara-negara berumur "muda" lantaran belum menapaki usia satu abad. Tantangan-tantangan mesti bisa diantisipasi agar tidak terakumulasi dan menjadi hambatan untuk kemajuan Indonesia.

Hal ini antara lain ditegaskan dalam seminar nasional terkait mempersiapkan 100 tahun Indonesia merdeka. Diinisiasi Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI dan CEPP FISIP Universitas Indonesia, acara ini bertujuan memberikan pemahaman mengenai kedaulatan kebangsaan dan kepemimpinan. Puluhan peserta berasal dari perwakilan dari 42 kampus negeri dan swasta seluruh Indonesia, serta para tokoh dan pengamat politik.

Ketua MPR RI Zulkifli Hasan mengatakan, Indonesia harus menyiapkan sumber daya manusia yang unggul dalam hal kepemimpinan dan ilmu pengetahuan. Selain itu, Indonesia mesti bisa mengembangkan ekonomi yang menghasilkan nilai tambah dan kreativitas penduduknya.

"Itu tantangan kita. Makanya, persoalan-persoalan kebangsaan harus kita selesaikan," ucap Zulkifli Hasan saat ditemui seusai acara, Jumat (12/6).

Terpisah, Ketua CEPP FISIP UI Chusnul Mar'iyah mengatakan, urgensi Indonesia sebelum menapaki usia satu abad adalah kepemimpinan. Yakni, bagaimana agar sistem pendidikan bisa melahirkan pemimpin-pemimpin yang brilian di masa depan.

"Siapa pemimpin itu? Anak-anak kita, yang usianya 17-18 tahun. Tahun 2045, umurnya sudah berapa? Jadi, kita mesti punya program-program pendidikan yang mendukung konteks itu," tutur Chusnul Mar'iyah, Jumat (12/6).