REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Zulkifli Hasan mengatakan Indonesia masih lama mencapai swasembada pangan. Penyebabnya kata dia, karena saat ini banyak persoalan yang belum teratasi.

"Saat ini tidak ada satu prasyarat pun yang kita miliki untuk menuju swasembada pangan. Jadi, tidak mungkin dalam waktu dekat ini Indonesia mencapai swasembada pangan," katanya di Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta, Rabu (10/6).

Pada seminar "Kedaulatan Pangan untuk Kemandirian Bangsa, dari Jogja untuk Indonesia", ia mengatakan di atas kertas, mungkin mudah mengubah atau meningkatkan jumlah produksi. Tetapi kenyataan jauh dari itu. Apalagi jika berbicara kedaulatan pangan.

"Boleh saja kita saat ini berteriak tidak perlu impor pangan. Namun, kenyataannya komoditas beras, gandum, gula, kedelai, dan bahan pangan lain hingga kini masih impor," katanya.

Menurut dia, setiap tahun masyarakat hanya mendengar penyusutan lahan, dan tidak ada sedikit pun penambahan lahan. Jadi, kata dia, tidak mungkin berbicara mengenai peningkatan produksi karena hal itu tidak masuk akal.

"Persoalan lainnya adalah pembangunan infrastruktur irigasi. Selama ini memang sudah direncanakan pembangunan sejumlah waduk, tetapi saat ini yang didengar justru kerusakan waduk atau penyusutan fungsi irigasi," katanya.