Kamis , 26 Nov 2015, 07:14 WIB

16 Sentra Peternakan Rakyat di Madura Kelola 16 Ribu Ekor Sapi

Red: Taufik Rachman
Antara/Noveradika
Seorang pekerja membersihkan kandang sapi di salah satu peternakan sapi daerah Segoroyoso, Pleret, Bantul, Yogyakarta.
Seorang pekerja membersihkan kandang sapi di salah satu peternakan sapi daerah Segoroyoso, Pleret, Bantul, Yogyakarta.

REPUBLIKA.CO.ID,SURABAYA -- Pemerintah Provinsi Jawa Timur membentuk sentra peternakan rakyat (SPR) di Pulau Madura, sebagai upaya meningkatkan produksi daging guna memenuhi kebutuhan konsumsi daging masyarakat.

"Ada 16 kelompok sentra peternakan rakyat yang telah terbentuk di Madura ini," kata Kepala Unit Pelaksana Teknis Pembibitan Ternak dan Kesehatan Hewan Madura Indra Subekti dalam diskusi terbatas tentang pengembangan usaha sapi Madura di ruang pertemuan Bakorwil IV Pamekasan.

Masing-masing sentra atau kelompok, terdapat 1.000 ekor sapi dan pola ini diharapkan bisa meningkatkan populasi sapi Madura, sehingga produksi daging sapi terus bertambah.

Permintaan daging sapi di pasaran akhir-akhir ini terus meningkat, seiring dengan peningkatan jumlah penduduk, sehingga upaya untuk meningkatkan produksi daging sapi perlu terus dilakukan.

Di satu sisi, perlu juga dilakukan pengendalian penurunan populasi sapi, khususnya sapi Madura, mengingat sapi asli di Pulau Garam itu, termasuk satu dari tiga jenis sapi nasional (Madura, Bali dan Aceh) yang dagingnya sangat dibutuhkan para konsumen.

Peran serta masyarakat untuk ikut menjaga populasi sapi dan meningkatkan produksi daging perlu terus dilakukan. "Atas dasar itulah, maka pemerintah membentuk sentra peternakan rakyat," katanya.

Kepala UPT Pembibitan Ternak dan Kesehatan Hewan Madura Indra Subekti lebih lanjut menjelaskan, dibentuknya UPT di Pulau Madura itu, juga untuk menunjang kegiatan pengembangan dan pelestarian sapi Madura.

Tugasnya antara lain, pembibitan, budi daya dan pemuliabiakan ternak, pemeliharaan ternak dan pembibitan hijauan makanan ternak serta pengadaan makanan ternak dan pengujian performans dan pencatatan ternak.

Selain itu UPT juga bertugas melakukan pengembangan dan pendistribusian bibit ternak, menyusun perencanaan dan pembinaan penyidikan penyakit hewan, melaksananakan pemeriksaan dan diagnosa penyakit hewan, serta melaksanakan evaluasi dan cara penanggulangan penyakit hewan.

Tugas lainnya menyusun dan membina serta melakukan pengawasan produk asal hewan, melakukan pengawasan dan pencegahan zoonosis, pembinaan sanitasi dan hygiene, pelaksanaan pelayanan pengujian mutu produk pangan asal hewan dan produk non-pangan asal hewan, melaksanakan urusan ketatausahaan dan melaksanakan pelayanan masyarakat/teknis peternakan dan kesehatan hewan.

"Wilayah kerja kami adalah di empat kabupaten di Pulau Madura ini, termasuk di kepulauan Sumenep," terang Indra Subekti.

Populasi sapi Madura di empat kabupaten (Bangkalan, Sampang, Pamekasan dan Sumenep) tercatat sebanyak 787.434 ekor atau sekitar 21,01 persen dari populasi sapi potong di Jawa Timur.
 














Video

Setjen DPR RI Komit Berdayakan Perempuan