Tuesday, 21 Syawwal 1445 / 30 April 2024

Tuesday, 21 Syawwal 1445 / 30 April 2024

MPR: Jaga Pancasila Agar tidak Punah

Selasa 17 May 2016 23:33 WIB

Red: Angga Indrawan

Ketua MPR Zulkifli Hasan.

Ketua MPR Zulkifli Hasan.

Foto: MPR

REPUBLIKA.CO.ID, MANADO -- Ketua MPR RI Zulkifli Hasan mengingatkan Bangsa Indonesia harus terus menjaga dan menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila agar ideologi negara tersebut tidak punah.

"Jika Bangsa Indonesia tidak menjaga nilai-nilai Pancasila, maka suatu saat Pancasila bisa punah," kata Zulkifli Hasan pada acara sosialisasi Empat Pilar MPR RI di kampus Universitas Kristen Indonesia Tomohon (UKIT) di Tomohon, Sulawesi Utara, Selasa (17/5).

Hadir pada kesempatan tersebut antara lain, Anggota MPR RI dari Fraksi PAN Aly Taher, Sekjen DPP PAN Eddy Soeparno, dan Wakil Ketua Umum DPP PAN Bara Hasibuan.

Hadir juga Rektor UKIT Yopie AT Pangemanan dan civitas akademika UKIT sekitar 600 orang. Menurut Zulkifli, Pancasila adalah ideologi negara Indonesia yang termaktub dalam pembukaan UUD NRI 1959, meliputi lima sila.

Nilai-nilai Pancasila secara sederhana dan praktis, kata dia, yakni cinta kasih, kasih sayang, gotong royong, musyawarah mufakat, dan keadilan sosial. "Apakah cinta kasih dan kasih sayang itu masih melekat di dalam jiwa setiap Bangsa Indonesia? Ini yang menjadi masalah," kata Zulkifli.

Di era demokrasi saat ini, kata dia, Indonesia menghadapi tantangan lebih besar, tidak hanya berasal dari luar negeri tapi juga dari dalam negeri. Ia menjelaskan, di era demokrasi saat ini seluruh warga negara Indonesia yang memenuhi persyaratan, siapaun dia, dari manapun asalnya, dapat menjadi apapun, di Indonesia.

Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) ini mencontohkan dirinya sendiri, yang berasal dari Lampung, tapi kemudian dapat menjadi Menteri Kehutanan dan saat ini Ketua MPR RI. Pada kesempatan tersebut, Zulkifli mengingatkan, para pejabat terutama di daerah, agar dapat menjaga amanah rakyat dalam menjalankan kepemimpinannya.

Menurut dia, dalam demokrasi Pancasila kekuasaan tertinggi ada pada rakyat yang diamanahkan sementara kepada para pejabat yang menjadi pemimpin.

Sumber : Antara
  • Komentar 0

Dapatkan Update Berita Republika

BERITA LAINNYA

 
 
 
Terpopuler