REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tindakan pemerkosaan dan kekerasan seksual kini semakin mengemuka. Ketua MPR Zulkifli Hasan mengatakan Indonesia membutuhkan satu tindakan tegas daripada banyak aturan. Ia mengatakan demikian sebab untuk memberi efek jera pada pelaku pemerkosaan masih terjadi perdebatan soal aturan-aturan yang ada.

"Jangan banyak aturan tetapi hukumannya tidak ada," ujarnya, saat hadir dalam rapat dewan pakar ICMI, Senin (16/5).

Diketahui, belum lama ini kasus-kasus pemerkosaan semakin bermunculan. Belum selesai penyelidikan mengenai kasus pemerkosaan yang melibatkan 14 anak di Bengkulu, kini muncul kasus baru di Kediri yang melibatkan pengusaha di Kediri. Pengusaha ini diduga memperkosa 58 anak.

Dalam kesempatan itu Zulkifli menyarankan agar ICMI mempunyai akun di media sosial sebab ICMI tak memiliki koran atau televisi. Menurut Zulkifli Hasan, media sosial sangat mempengaruhi pikiran orang.