Tuesday, 13 Zulqaidah 1445 / 21 May 2024

Tuesday, 13 Zulqaidah 1445 / 21 May 2024

Ketua MPR: Jangan Pilih Pemimpin Korupsi

Senin 16 May 2016 12:49 WIB

Red: Angga Indrawan

Ketua MPR Zulkifli Hasan.

Ketua MPR Zulkifli Hasan.

Foto: MPR

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua MPR RI Zulkifli Hasan menginginkan rakyat dapat cerdas dalam menentukan pilihan baik dalam pemilihan umum maupun pemilihan di tingkat daerah. Ini agar jangan sampai memilih pemimpin yang korupsi.

"Kita harus sepakat antikorupsi," kata Zulkifli Hasan dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin (16/5).

Menurut Zulkifli, wakil rakyat dan kepala daerah dapat dikatakan sebagai cerminan rakyatnya karena rakyat merupakan yang menentukan dan memilih mereka. Untuk itu, ujar dia, rakyat juga perlu diberikan pendidikan dalam berdemokrasi dan pendidikan politi agar didorong memilih pemimpin yang berintegritas dan tidak melakukan politik uang.

Sebelumnya, Presiden Bank Dunia Jim Yong Kim menyatakan korupsi adalah mencuri dari orang miskin dan merupakan halangan sangat besar bagi pembangunan internasional serta sasaran global guna mengentaskan kemiskinan ekstrim pada 2030. "Korupsi sama saja mencuri dari orang miskin. Korupsi merusak pembangunan dan kesejahteraan," kata Jim Yong Kim dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat (13/5).

Presiden Bank Dunia memaparkan, hal tersebut karena korupsi memindahkan sumber daya dari tujuan sesungguhnya sehingga banyak layanan yang tidak bisa dilakukan, seperti vaksin kesehatan yang tidak bisa diterima warga, pasokan sekolah yang tidak bisa dilakukan untuk meningkatkan pendidikan, infrastruktur jalan yang tidak terbangun.

Menurut dia, dirinya telah berkelana ke berbagai belahan dunia dan melihat dampak korupsi yang sangat merusak terhadap kehidupan orang miskin dan mengakibatkan menurunnya kepercayaan masyarakat terhadap pemerintahannya. Untuk itu, pihaknya bersama sejumlah pihak lainnya di tingkat internasional mendorong agenda baru yang menekankan "transparansi radikal", sebagai upaya untuk menciptakan dan menggunakan transparansi dalam mengatasi korupsi.

Sumber : Antara
  • Komentar 0

Dapatkan Update Berita Republika

BERITA LAINNYA

 
 
 
Terpopuler