Tuesday, 21 Syawwal 1445 / 30 April 2024

Tuesday, 21 Syawwal 1445 / 30 April 2024

Pemahaman Empat Pilar MPR RI Bisa Penuhi Hak Konstitusi Rakyat

Jumat 22 Apr 2016 02:32 WIB

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Winda Destiana Putri

Ganjar Pranowo

Ganjar Pranowo

Foto: Yogi Ardhi/Republika

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Sosialisasi Empat Pilar MPR RI memiliki makna yang sangat strategis dalam menjawab persoalan kekinian bangsa. Sebab pemahaman ruh berbangsa dan bernegara ini dianggap akan mampu memenuhi hak- hak konstitusi rakyat.

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menegaskan, mengapa sosialisasi ini perlu?, tak lain karena zaman bergerak sangat dinamis. Konsekuensinya problem- problem kebangsaan pun juga kian beragam.

"Ini menjadi persoalan yang tidak bisa dikesampingkan," ujarnya, saat memberi sambutan pada Pelatihan untuk Pelatih (ToT) Sosialisasi Empat Pilar MPR RI di lingkungan Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta Provinsi Jawa Tengah, di Semarang, Kamis (21/4) malam.

Ganjar pun mengungkap salah satu contoh persoalan yang terjadi di Jawa Tengah, terkait dengan penolakan pembangunan pabrik semen, di Kabupaten Rembang. Ketika penolakan masyarakat begitu kuat, ia pun meminta warga untuk menempuh jalur hukum.

Sebab jalur ini menjadi pilihan agar rakyat mendapatkan hak- hak konstitusinya. Ketika upaya hukum ini belum berpihak kepada warga yang menolak, hal ini tidak lantas permasalahan tuntas.

Apa yang menjadi kewajiban investor terhadap lingkungan tetap terus didorongnya. Maka ketika warga khawatir pertanian mereka tak bakal kebagian air, pihak investor harus bisa menyediakan embung- embung yang bisa dimanfaatkan untuk pertanian.

Tidak perlu menunggu sampai pabrik semen jadi, namun harus dilakukan saat ini juga, agar proses pembangunannya tak menyisakan banyak persoalan.

"Sekali lagi, saya cerita ini karena pemahaman tentang pilar kebangsaan penting, dalam rangka pemenuhak hak- hak konstitusi rakyat yang belum terpenuhi," tegasnya.

Pada bagian lain, gubernur juga mengakui, sering didatangi banyak pihak, Ketika mengungkapkan gagasan ideologisnya. Karena tak percaya lagi dengan sistem demokrasi di negeri ini hingga akhirnya memunculkan gejolak.

Munculnya gejala ideologi baru ini harus digarap. Makanya Sosialisasi ini penting ketika tidak meninggalkan faktor ruh Pancasila yang telah digagas para bapak pendiri bangsa.

"Sosialisasi ini penting agar rakyat mendapatkan hak- hak konstitusinya. Termasuk menjawab PR besar masalah kebangsaan," tambahnya.

Sementara itu, Rektor Universitas Diponegoro (Undip), Prof Yos Johan Utama menegaskan, pentingnya pemahaman Empat Pilar Kebangsaan. Ia mengakui, perlu strategi dan cara- cara yang baru dalam membumikan pemahaman ideologi bangsa ini.

Ketika pola P4 dianggap memiliki kelemahan, karena menggunakan cara seperti indoktrinasi dan banyak menghafal maka perlu strategi  yang tepat agar Empat Pilar ini dapat diterima sekaligus diimplementasikan dengan semestinya.

"Salah satunya melalui keterlibatan perguruan tinggi," tegasnya.

  • Komentar 0

Dapatkan Update Berita Republika

BERITA LAINNYA

 
 
 
Terpopuler