Friday, 17 Syawwal 1445 / 26 April 2024

Friday, 17 Syawwal 1445 / 26 April 2024

Oesman Sapta Tinjau Bakal Pelabuhan Internasional di Mempawah

Jumat 08 Apr 2016 13:04 WIB

Rep: c30/ Red: Dwi Murdaningsih

Wakil Ketua MPR Oesman Sapta mengunjungi Kabupaten Mempawah.

Wakil Ketua MPR Oesman Sapta mengunjungi Kabupaten Mempawah.

Foto: MPR

REPUBLIKA.CO.ID, MENPAWAH -- Wakil Ketua MPR Oesman Sapta mengadakan kunjungan kerja ke Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat, Jumat (8/4). Dalam kunjungan kerja ini Oesman Sapta didampingi Bupati Mempawah, Ria Norsan meninjau sejumlah tempat, yaitu pelabuhan Kijing, menebar benih ikan di kerambah tepi sungai Mempawah dan sosialisasi Empat Pilar MPR RI.

Sekitar pukul 10.30, helikopter yang membawa Oesman Sapta dari Pontianak mendarat di Lapangan Kantor Bupati Mempawah. Mengenakan baju krem dan peci, Oesman Sapta disambut bupati Ria Norsan. Selanjutnya rombongan langsung bergerak meninjau pelabuhan Kijing.

Pelabuhan Kijing terletak di pantai Kijing, Kecamatan Sungai Kunyit. Bupati Ria Norsan menjelaskan pelabuhan ini diharapkan menjadi pelabuhan internasional. Menempati luas lahan lebih dari 1000 hektar, groundbreaking pelabuhan direncanakan pada tahun ini diawali dengan tahap pertama pembebasan lahan.

Dari lokasi pelabuhan Kijing, rombongan melanjutkan ke lokasi budi daya ikan tawar di tepi sungai Mempawah. Di tempat ini, Oesman Sapta menebar benih ikan dan pakan. Di sepanjang sungai Mempawah terdapat sekitar 3.228 kerambah dar 246 pembudidaya. Sudah ada sejak tahun 1989, mereka membudidayakan ikan mas, nila, patin, dan lele.

"700 hektar ini rencana dibangun pelabuhan," ujar Norsan di Pantai Kijing, Sungai Kunyit, Mempawah, Kalimantan Barat, Jumat (8/4).

Norsan menjelaskan pelabuhan tersebut mencanangkan akan menjadi pelabuhan internasional. Besar harapan Norsan proses pembangunan dapat segera dilaksanakan di tahun 2016 ini. Rencananya pun mendapat sambutan baik dari Oso. Oso menanyakan kapan rencana pembangunan pelabuhan tersebut.

"Saya minta secepat mungkin, Juli ini (akan) membebaskan 700 hektar kemudian rencananya Agustus kalau juli bisa pembebasan ground breaking," ujar Norsan.

  • Komentar 0

Dapatkan Update Berita Republika

BERITA LAINNYA

 
 
 
Terpopuler