Jumat 05 Apr 2024 22:32 WIB

ICMI: Orang Tua Harus Membimbing Putrinya Soal Kewajiban Berjilbab

Menutup aurat adalah sebuah kewajiban bagi seorang Muslimah.

Rep: Mabruroh/ Red: Muhammad Hafil
Jilbab (ilustrasi).
Foto: Dok Republika
Jilbab (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA — Perempuan Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (Perempuan ICMI) mengingatkan pentingnya peran orang tua dalam menjaga dan membimbing putra-putrinya. Termasuk mengajarkan puterinya bahwa menutup aurat adalah sebuah kewajiban bagi seorang Muslimah.

"Sebagai orang tua, kewajiban membimbing putrinya dan mengarahkan untuk melaksanakan ajaran agama khususnya dalam menutup aurat tetap jadi kewajibannya. Sebab orang tua yang akan diminta tanggungjawab kesalahan anaknya di hadapan Allah, jika ia berlepastangan dari hal tersebut," ujar Ketua MPP Perempuan ICMI, Welya Safitri dalam keterangan tertulis yang diterima Republika, Jumat (5/4/2024).

Baca Juga

ICMI yang baru saja menggelar Hari Jilbab Nasional pada 8 Maret 2024 lalu, menyayangkan Muslimah-Muslimah yang telah berhijab kemudian memutuskan untuk membuka jilbab mereka. Namun demikian, Welya mengimbau untuk tetap menghormati keputusan mereka.

 Welya berharap, sebagai sesama Muslimah agar para aktifis hijab Muslimah tidak merundung mereka-mereka yang memutuskan melepaskan hijabnya. Namun justru harus lebih aktif melakukan edukasi kepada publik tentang sisi positif kewajiban berhijab yang mungkin saja masih kurang dipahami kalangan Muslimah dan masyarakat secara umum.

 "Jangan di-bully, terus dekati dan berikan pencerahan. Justeru teman-teman aktifis hijab harus lebih memberikan edukasi yang lebih intens dan lebih mencerahkan lagi, sebab semua orang berbeda proses kehidupannya," terang Welya.

 Karena menurut Welya, mereka sejatinya tetap butuh bimbingan dan ilmu tentang syariat-syariat agama yang harus diikuti. 

“ICMI akan selalu hadir untuk memberikan solusi dan kontribusi terbaik bagi bangsa Indonesia. ICMI yang berlandaskan keislaman dan keindonesiaan berbasis kecendekiaan akan selalu berperan aktif mendorong kebaikan untuk bangsa dan negara,” kata Welya.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلْيَسْتَعْفِفِ الَّذِيْنَ لَا يَجِدُوْنَ نِكَاحًا حَتّٰى يُغْنِيَهُمُ اللّٰهُ مِنْ فَضْلِهٖ ۗوَالَّذِيْنَ يَبْتَغُوْنَ الْكِتٰبَ مِمَّا مَلَكَتْ اَيْمَانُكُمْ فَكَاتِبُوْهُمْ اِنْ عَلِمْتُمْ فِيْهِمْ خَيْرًا وَّاٰتُوْهُمْ مِّنْ مَّالِ اللّٰهِ الَّذِيْٓ اٰتٰىكُمْ ۗوَلَا تُكْرِهُوْا فَتَيٰتِكُمْ عَلَى الْبِغَاۤءِ اِنْ اَرَدْنَ تَحَصُّنًا لِّتَبْتَغُوْا عَرَضَ الْحَيٰوةِ الدُّنْيَا ۗوَمَنْ يُّكْرِهْهُّنَّ فَاِنَّ اللّٰهَ مِنْۢ بَعْدِ اِكْرَاهِهِنَّ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ
Dan orang-orang yang tidak mampu menikah hendaklah menjaga kesucian (diri)nya, sampai Allah memberi kemampuan kepada mereka dengan karunia-Nya. Dan jika hamba sahaya yang kamu miliki menginginkan perjanjian (kebebasan), hendaklah kamu buat perjanjian kepada mereka, jika kamu mengetahui ada kebaikan pada mereka, dan berikanlah kepada mereka sebagian dari harta Allah yang dikaruniakan-Nya kepadamu. Dan janganlah kamu paksa hamba sahaya perempuanmu untuk melakukan pelacuran, sedang mereka sendiri menginginkan kesucian, karena kamu hendak mencari keuntungan kehidupan duniawi. Barangsiapa memaksa mereka, maka sungguh, Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang (kepada mereka) setelah mereka dipaksa.

(QS. An-Nur ayat 33)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement