REPUBLIKA.CO.ID,KARACHI -- Bagi banyak wanita Asia Selatan, Idul Fitri dan mehndi, atau pacar, tidak dapat dipisahkan.

Melansir laman Arab News di Karachi, juga, saat Chand Raat, atau malam sebelum Idul Fitri, semakin dekat, ribuan wanita pergi ke Pasar Teluk di lingkungan Clifton kota pelabuhan untuk mendapatkan desain pacar yang rumit yang menghiasi tangan dan kaki mereka.

Wanita di Karachi secara tradisional pergi ke salon kecantikan untuk memakai mehndi atau meminta anggota keluarga untuk mengaplikasikannya di rumah.

Namun, dalam dua dekade terakhir, ribuan kursi telah disiapkan di Pasar Teluk kota setiap Idul Fitri, dengan ratusan seniman mendirikan toko 24 jam penuh sebelum hari raya dan akan terus berdatangan untuk meminta mehndi setelah sholat Idul Fitri.

Mehndi, bubuk hijau yang ditumbuk halus yang menghasilkan rona coklat kemerahan bila dicampur dengan air, berasal dari daun tanaman henna yang dihancurkan.

Penggunaan pacar dapat ditelusuri kembali 9.000 tahun ke Mesir kuno pada masa pemerintahan firaun, dan diyakini bahwa Cleopatra, ratu terakhir Kerajaan Ptolemeus dari 51 hingga 30 SM, meningkatkan kecantikannya dengan menghiasi tubuhnya dengan pacar.

“Mehndi di Chand Raat adalah suatu keharusan. Idul Fitri tidak lengkap jika mehndi tidak dicat, ”kata Ubaida Fatima kepada Arab News pada, Kamis (20/4/2023) ketika dua seniman menghiasi tangannya dengan desain di Pasar Teluk.

Setiap Idul Fitri dia datang ke Jalan Tariq (Karachi) atau Pasar Teluk agar bisa mendapatkan desain mehndi yang bagus dan indah.

Suasana gembira terasa di Chand Raat saat wanita duduk di pasar dan mendapatkan mehndi dengan semua orang di sekitar dan hiruk pikuknya.

Muhammad Shahid, ketua pasar, mengatakan bahwa serikatnya telah mendirikan kios henna selama hampir dua dekade, namun jumlah seniman dan pelanggan telah tumbuh secara eksponensial dalam enam sampai tujuh tahun terakhir.

“Kami menyiapkan sekitar 2.500 hingga 3.000 kursi. Mereka yang ingin mendapatkan mehndi tidak terhitung jumlahnya, tetapi gadis-gadis yang menerapkannya, jumlahnya sekitar 1.200 hingga 1.400,” kata Shahid.

Dia mulai sekitar pukul 09.00 hingga 10.00 di Chand Raat dan hari (Idul Fitri) berikutnya, perempuan masih datang setelah salat. Sangat sulit untuk membuat mereka berhenti.

Sementara seniman mehndi berpengalaman mengandalkan keterampilan dan keahlian selama bertahun-tahun, rekan mereka yang lebih muda mengikuti desain online yang dipilih oleh pelanggan.

Kulsoom, seorang siswa yang hanya memberikan nama depannya, mengatakan bahwa dia telah memilih desain yang dia temukan di internet dan menunjukkannya kepada seniman henna di Pasar Teluk.

“Saya menyuruhnya membuat desain itu dan dia melakukannya,” kata siswa itu.

Namun, seniman ahli, seperti Uzma Tehseen, yang menjalankan salon kecantikan di Meena Bazaar khusus wanita, mengatakan bahwa seniman berpengalaman tidak perlu mengikuti desain sampel.

“Saya berpengalaman dan sudah melakukan ini sejak lama, jadi saya tidak perlu melihat desain dari ponsel,” kata dia, seraya menambahkan bahwa desain yang rumit dan halus dari masa kecilnya kembali menjadi mode, dengan variasi baru.

Anak-anak membuat burung merak dan bulan sabit; mereka juga suka tulisan 'Eid Mubarak' di tangan mereka. Aroma mehndi menurut dia wangi dan desainnya sangat menarik.

Bagi banyak artis, Idul Fitri juga merupakan kesempatan untuk menghasilkan uang dengan cepat. Ada begitu banyak gadis yang membutuhkan seniman pacar di sini, dan Tehseen dapat melihat begitu banyak orang yang duduk di sini menunggu untuk mendapatkan henna.

"Alhamdulillah artis-artis ini mendapat penghasilan yang baik dan kemudian Idul Fitri menjadi sukacita bagi semua orang, ”kata Tehseen, pemilik salon.

Seniman dari semua latar belakang telah datang ke sini dan semua orang mendapatkan pekerjaan yang bagus.

Sumber:

https://www.arabnews.com/node/2291336/world