Masyarakat Diminta Mudik Lebih Awal, Ini Potensi Pergerakannya

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Ahmad Fikri Noor

Kamis 13 Apr 2023 09:45 WIB

Pemudik bersiap menaiki bus di Terminal Kampung Rambutan, Jakarta, Rabu (12/4/2023). Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengimbau masyarakat dapat melaksanakan mudik lebih awal. Foto: Republika/Putra M. Akbar Pemudik bersiap menaiki bus di Terminal Kampung Rambutan, Jakarta, Rabu (12/4/2023). Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengimbau masyarakat dapat melaksanakan mudik lebih awal.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengimbau masyarakat dapat melaksanakan mudik lebih awal. Kemenhub memperkirakan potensi pergerakan nasional pada mudik Lebaran 2023 sebanyak 123,8 juta orang atau meningkat 45,8 persen dari tahun sebelumnya yaitu sebanyak 85,5 juta orang.

“Kami mengajak bersama-sama agar melakukan mudik lebih awal dengan menggunakan transportasi umum massal dibandingkan kendaraan pribadi,” kata Plt Kepala BPTJ Robby Kurniawan dalam pernyataan tertulisnya, Rabu (12/4/2023).

Baca Juga

Dia mengungkapkan, khusus untuk Jabodetabek, potensi pergerakan pemudik diperkirakan melonjak mencapai 54,31 persen atau sebanyak 18,3 juta orang. Salah satu konsekuensi dari lonjakan jumlah pemudik tersebut adalah potensi terjadinya penumpukan arus mudik pada satu waktu.

Untuk itu, Robby mengimbau masyarakat yang akan mudik bisa memilih waktu dengan bijak untuk menghindari kepadatan volume kendaraan pada waktu yang sama. Dia juga mengimbau masyarakat tidak menggunakan sepeda motor untuk mudik dengan alasan keselamatan.

Robby menegaskan, pemudik bisa menggunakan moda transportasi umum dan moda lainnya yang lebih aman. “Masyarakat bisa mengikuti program mudik gratis dari pemerintah dengan menggunakan angkutan umum,” ucap Robby.

Sementara itu, Kasubdit Pendanaan dan Pengawasan Angkutan BPTJ Ghoefron Koerniawan memastikan total kesiapan armada di sembilan Terminal Tipe A wilayah Jabodetabek yaitu Pulo Gebang, Kampung Rambutan, Kalideres, Tanjung Priok, Bekasi, Baranangsiang, Jatijajar, Pondok Cabe, dan Terminal Poris Plawad. Selain itu juga sebanyak 389 Perusahaan Otobus (PO) antar kota antar provinsi (AKAP) dengan jumlah 4.967 unit bus dan untuk Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP) terdiri dari 37 PO dengan 388 unit bus.

Ghoefron menuturkan, setiap armada dilakukan ramp check secara berkala oleh petugas setiap harinya untuk memastikan kelaikan armada. “Untuk pengecekan kesehatan awak kendaraan oleh Tim Medis secara berkala dan keamanan oleh BKO TNI-Polri. Selain itu, fasilitas ruang tunggu keberangkatan, loket tiket, pengeras suara, kehandalan vending machine, kelistrikan dan pasokan air di terminal harus dipastikan memadai,” jelas Ghoefron.

Terpopuler