Rabu 11 Jan 2023 10:29 WIB

Juventus Akrab dengan Kemenangan, Kok Bisa Cassano Malah Jijik Terhadap Allegri?

Juve mencatat delapan kemenangan beruntun di pentas Serie A.

Rep: Frederikus Bata/ Red: Gilang Akbar Prambadi
Pemain Juventus Danilo (Kiri) bergembira setelah mencetak gol pembuka pada pertandingan sepak bola Serie A Italia antara Juventus dan Udinese di Stadion Allianz di Turin, Italia, Ahad (8/1/2023) dini hari WIB.
Foto: EPA-EFE/ALESSANDRO DI MARCO
Pemain Juventus Danilo (Kiri) bergembira setelah mencetak gol pembuka pada pertandingan sepak bola Serie A Italia antara Juventus dan Udinese di Stadion Allianz di Turin, Italia, Ahad (8/1/2023) dini hari WIB.

REPUBLIKA.CO.ID, TURIN -- Pujian terdengar lantang untuk Juventus. Ini setelah tim tersebut meraih delapan kemenangan beruntun di pentas Serie A.

Selama periode itu, Juve mencetak 14 gol dan sama sekali tidak kebobolan. Sejumlah pihak menyebut Bianconeri telah kembali ke karakter aslinya. Sebuah tim raksasa yang akrab dengan hasil positif.

Baca Juga

Mantan penyerang tim nasional Italia, Antonio Cassano bereaksi. Ia memiliki pandangan berbeda. Pada dasarnya, Cassano tidak pernah menyukai gaya sepak bola Massimiliano Allegri.

Sehingga ia terfokus pada hal itu. "Allegri terus mengatakan satu langkah pada satu waktu. Tujuan minimum adalah tempat keempat yang mana itu merupakan kebohongan total yang membuat saya jijik," kata sosok berusia 40 tahun ini kepada Bobo TV, dikutip dari Football Italia, Rabu (11/1/2023).

Menurut Cassano, Allegri menyadari Juventus memiliki amunisi terkuat di liga bersama Inter Milan. Sang arsitek harus berbicara tegas bahwa target realistis Juve adalah scudetto. 

Cassano lalu membahas pendekatan allenatore kelahiran Livorno itu. Menurutnya Bianconeri tak bisa hanya menguasai bola sebanyak 44 persen ketika menjamu tim seperti Udinese di kandang sendiri. Lalu mengenai rententan hasil aoik si Nyonya Tua, eks AS Roma itu enggan mengapresiasinya.

"Jelas, semua jurnalis, mantan pemain, dan teman mengatakan Juve sudah kembali. Kembali ke apa, menjadi sampah? Mereka bahkan mungkin memenangkan segalanya, tetapi selain dari pertandingan melawan Lazio, mereka sangat buruk. Nyatanya, melawan tim Serie B seperti Cremonese, mereka pantas kalah! Pada detik terakhir penjaga gawang melakukan kesalahan dan Juve menang," tutur sosok yang juga pernah membela Real Madrid ini.

Cassano salah satu tokoh yang mendukung sepak bola menyerang secara konsistem. Itulah mengapa ia terus bersebrangan dengan Max Allegri. Nama terakhir termasuk pelatih dengan fleksibilitas taktik.

Tak jarang sang allenatore lebih fokus pada hasil akhir. Sehingga ketika timnya unggul, ia merapatkan pertahanan mereka. Ini membuat Juventus terlihat lebih bertahan.

Terlepas dari pro-kontra tersebut, Bianconeri dalam tren positif. Berikutnya pasukan hitam-putih jumpa tuan rumah Napoli di Stadion Diego Armanda Maradona, Naples, Sabtu (14/1/2023) dini hari WIB.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement