Senin 17 Oct 2022 18:06 WIB

Teman SMA Tanggapi Isu Ijazah Palsu Presiden Jokowi 

Jika ijazah Jokowi diragukan keasliannya, ijazah rekan seangkatan juga diragukan.

Foto Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat mengenyam pendidikan di Fakultas Kehutanan, UGM.
Foto: Istimewa
Foto Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat mengenyam pendidikan di Fakultas Kehutanan, UGM.

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO – Sejumlah teman SMA Presiden RI Joko Widodo menanggapi isu terkait dengan ijazah palsu yang sempat mencuat pada beberapa waktu terakhir. Salah satu teman Jokowi yang sama-sama menuntut ilmu di SMAN 6 Surakarta bernama Ria Tri Rasmani mengatakan bahwa pihaknya harus ikut meluruskan isu terkait dengan ijazah palsu tersebut.

"Kami merasa terpanggil untuk ikut menjelaskan dan juga meluruskan. Kami semua, terutama di belakang ini adalah teman-teman seangkatan beliau (Jokowi)," katanya di Solo, Senin (17/10/2022).

Baca Juga

Jika ijazah Jokowi diragukan keasliannya, kata dia, artinya ijazah rekan-rekan lain yang satu angkatan dengan Jokowi juga diragukan. "Kami semua ikut bertanggung jawab secara moral untuk mengklarifikasi sekaligus meluruskan," katanya.

Mantan guru Kimia Presiden Jokowi Sri Hariyadi Ningsih mengaku sudah mengajar Jokowi sejak kelas 1 hingga kelas 3 SMA. Menurut dia, saat itu SMAN 6 Surakarta masih bernama Sekolah Menengah Pembangunan Persiapan (SMPP).

Selama mengajar, Sri menilai Presiden Jokowi memiliki kelebihan daripada siswa lain, khususnya untuk mata pelajaran Kimia. Bahkan, Jokowi selalu memperoleh nilai yang tinggi pada mata pelajaran tersebut. 

Pada kesempatan tersebut, Kepala SMAN 6 Surakarta Munarso memperlihatkan buku induk yang membuktikan bahwa Presiden Jokowi memang benar-benar pernah sekolah di SMAN 6 Surakarta. Bahkan, dia juga memperlihatkan salinan ijazah Jokowi. 

Ia mengatakan bahwa SMAN 6 Surakarta awalnya bernama SMPP yang berdiri pada 26 November 1975. Pada saat itu, jabatan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Syarif Thayeb.

Selanjutnya, pada 1977, sekolah tersebut mulai menerima peserta didik baru dan Presiden Jokowi masuk menjadi salah satu siswa pada angkatan pertama. "Jokowi lulus pada tanggal 30 April 1980," katanya.

Terkait dengan hal itu, Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming mengatakan isu tersebut tidak perlu diperpanjang. Apalagi, belum lama ini juga sudah ada klarifikasi dari UGM yang menjadi tempat kuliah Presiden Jokowi.

"Ya, mau masuk SMP 'kan pakai ijazah SD, mau masuk SMA 'kan pakai SMP, daftar kuliah pakai ijazah SMA, daftar kerja pakai ijazah perguruan tinggi," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement