Sabtu 23 Jul 2022 23:40 WIB

Dispar Berupaya Hilangkan Citra Berwisata di Bintan Mahal

Tarif sewa kamar dan harga makanan di tempat wisata Bintan variatif.

Sejumlah wisatawan bercengkerama di Pantai Teluk Lagoi, Bintan, Kepulauan Riau, Ahad (1/11/2020). Dispar Berupaya Hilangkan Citra Berwisata di Bintan Mahal
Foto: ANTARA/Aditya Pradana Putra
Sejumlah wisatawan bercengkerama di Pantai Teluk Lagoi, Bintan, Kepulauan Riau, Ahad (1/11/2020). Dispar Berupaya Hilangkan Citra Berwisata di Bintan Mahal

IHRAM.CO.ID, TANJUNGPINANG -- Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau Arif Sumarsono mengemukakan berupaya menghilangkan citra berwisata di daerah tersebut mahal.

"Citra mahal berwisata di Bintan itu sudah melekat, padahal tidak demikian kondisinya," kata Arif, Sabtu (23/7/2022).

Baca Juga

Arif menyatakan Bintan memiliki objek wisata yang lengkap, meski mayoritas berada di pesisir. Wisatawan dapat memilih objek wisata yang disukainya, termasuk mempertimbangkan ketersediaan fasilitas di tempat wisata.

Secara umum, kata dia, biaya penginapan di resor atau hotel, makan di restoran, serta penggunaan fasilitas hiburan dan olahraga relatif murah. Di sepanjang Pantai Trikora, contohnya, terdapat banyak resor dan restoran yang menyediakan makanan yang bersumber dari laut seperti ikan, gonggong, cumi, dan kepiting.

Tarif sewa kamar variatif, mulai dari Rp 300 ribu-Rp 1 juta lebih, tergantung selera wisatawan. Harga makanan yang dijual di restoran di dalam kawasan wisata pun hampir sama seperti restoran atau warung di tempat lainnya.

Kawasan wisata di daratan Bintan juga relatif murah, seperti yang berada di kaki Gunung Bintan, dan di Desa Ekang Anculai. Namun, ia tidak menampik ada tarif kamar hotel dan makanan yang cukup mahal, seperti di sejumlah kawasan wisata di Lagoi.

Tempat wisata itu membidik wisman dan wisatawan nusantara. Namun, di dalam kawasan pariwisata berskala internasional di Lagoi itu juga terdapat objek wisata yang murah-meriah.

Bahkan pengelola kawasan itu menyiapkan tempat wisata gratis. "Jadi tidak semua tarif berwisata di Lagoi itu mahal. Dan tidak semua pula biaya untuk menginap dan makan di kawasan wisata itu sama seperti di Lagoi," ucapnya.

Menurut dia, upaya mengembalikan citra positif terhadap pariwisata di Bintan merupakan tanggung jawab bersama, bukan hanya pemerintah. Pelaku usaha yang bergerak di bidang pariwisata dan masyarakat diharapkan membantu meluruskan isu berwisata itu mahal, yang terlanjur menyebar luas.

"Kami yakin pariwisata di Bintan kembali bangkit seperti sebelum pandemi Covid-19," katanya.

Sebelum pandemi, pariwisata di Bintan merupakan sektor andalan yang memberi kontribusi tertinggi terhadap pendapatan asli daerah. Tahun ini, Pemkab Bintan menargetkan pendapatan dari sektor pariwisata sebesar Rp 200 miliar setelah dua tahun nihil.

"Kami berupaya agar bisnis pariwisata di Bintan kembali bangkit. Alhamdulillah, dalam beberapa pekan terakhir, wisman yang berkunjung ke Lagoi terus meningkat, rata-rata 1.000 orang per hari," ujarnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement