Jumat 08 Jul 2022 08:26 WIB

Rusia Siap Negosiasi dengan Ukraina

Namun, prospek negosiasi akan semakin redup jika konflik terus berlarut-larut.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Friska Yolandha
Presiden Vladimir Putin pada Kamis (7/7/2022) mengatakan, Moskow masih terbuka untuk pembicaraan damai dengan Ukraina.
Foto: AP/Alexander Zemlianichenko
Presiden Vladimir Putin pada Kamis (7/7/2022) mengatakan, Moskow masih terbuka untuk pembicaraan damai dengan Ukraina.

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Presiden Vladimir Putin pada Kamis (7/7/2022) mengatakan, Moskow masih terbuka untuk pembicaraan damai dengan Ukraina. Namun menurut Putin, prospek negosiasi akan semakin redup jika konflik terus berlarut-larut.

"Kami tidak menolak pembicaraan damai. Tetapi mereka yang menolaknya harus tahu bahwa semakin jauh (konflik berjalan), maka semakin sulit bagi mereka untuk bernegosiasi dengan kami," ujar Putin.

Baca Juga

Rusia menuduh Barat mengobarkan perang proksi untuk melawannya dengan menjatuhkan sanksi yang memukul ekonomi Moskow. Termasuk meningkatkan pasokan senjata canggih ke Ukraina. Putin mengatakan, Rusia belum mengerahkan seluruh kekuatannya dalam operasi militer khusus di Ukraina.

"Semua orang harus tahu bahwa, pada umumnya, kami belum memulai apa pun dengan sungguh-sungguh," ujar Putin. 

Putin menuduh Barat melakukan agresi selama puluhan tahun terhadap Moskow. Dia memperingatkan, Barat boleh saja mencoba mengalahkan Rusia di medan perang, tetapi ini akan membawa tragedi bagi Ukraina.

"Kami telah mendengar berkali-kali bahwa Barat ingin melawan kami. Ini adalah tragedi bagi rakyat Ukraina, tetapi tampaknya semuanya menuju ke arah ini," kata Putin dalam pidato yang disiarkan televisi kepada para pemimpin parlemen.  

Putin mengatakan, upaya Barat untuk menahan Rusia telah gagal. Putin mengakui bahwa, sanksi Barat yang dijatuhkan kepada Moskow telah menyebabkan kesulitan tetapi tidak dalam skala besar. 

Politisi Moskow, Sergei Mironov dari Partai A Just Russia, mendorong Putin mendirikan sebuah badan khusus untuk memfasilitasi integrasi dengan wilayah Ukraina yang telah diduduki oleh Moskow. Putin mengatakan, gagasan itu akan dibahas lebih lanjut.  

 

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement