Senin 27 Jun 2022 12:18 WIB

Provinsi Bengkulu Terima Empat Ribu Dosis Vaksin Penyakit Mulut dan Kuku

Vaksin PMK langsung disuntikkan ke ternak sapi yang sehat.

Pemerintah terus melakukan percepatan vaksinasi terhadap hewan ternak untuk mencegah peningkatan jumlah hewan sakit PMK atau Penyakit Mulut dan Kuku.(Ilustrasi)
Foto: Kementan
Pemerintah terus melakukan percepatan vaksinasi terhadap hewan ternak untuk mencegah peningkatan jumlah hewan sakit PMK atau Penyakit Mulut dan Kuku.(Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, KOTA BENGKULU--Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bengkulu menyebut pihaknya menerima empat ribu dosis vaksin impor untuk ternak sapi agar terhindar dari Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bengkulu M Syarkawi mengatakan empat ribu dosis vaksin tersebut telah didistribusikan ke lima wilayah yang ditemukan adanya hewan terinfeksi PMK.

Yakni, Kabupaten Kepahiang, Kabupaten Rejang Lebong, Kabupaten Bengkulu Utara, Kabupaten Seluma, dan Kabupaten Bengkulu Selatan. Sedangkan dua wilayah lainnya, yaitu Kabupaten Mukomuko dan Kabupaten Bengkulu Tengah belum menerima distribusi vaksin tersebut, karena ketersediaannya terbatas.

Baca Juga

"Kita telah mendapatkan empat ribu dosis vaksin impor dari pemerintah dan didistribusikan ke wilayah yang telah ditemukan kasus PMK," kata Syarkawi, di Bengkulu, Senin (27/6/2022).

Ia menjelaskan vaksin tersebut telah didistribusikan ke petugas kesehatan hewan di tingkat kabupaten dan kota. Setelah diterima, vaksin langsung disuntikkan ke ternak sapi yang sehat.

Untuk wilayah yang belum mendapatkan vaksin impor tahap pertama agar tidak khawatir, sebab pihaknya telah mengajukan kembali penambahan vaksin PMK untuk Provinsi Bengkulu. Pendistribusian vaksin PMK tersebut, didistribusikan ke wilayah yang ditemukan kasus PMK dan sesuai dengan kebutuhan.

"Hewan sehat yang menerima dosis vaksin membentuk antibodi yang akan melawan virus dalam tubuh," ujarnya.

Syarkawi mengatakan dengan pendistribusian vaksin PMK tersebut, masyarakat diminta untuk tidak khawatir dan takut terhadap wabah tersebut, sebab PMK tidak membahayakan bagi manusia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement