Kamis 23 Jun 2022 10:59 WIB

Inisiatif Rute Makkah Dinilai Menghemat Banyak Waktu

Rute Makkah dinilai menghemat waktu.

Rep: Rossi Handayani/ Red: Muhammad Hafil
Rombongan kloter pertama jamaah haji Pakistan rute Makkah mendarat di Jeddah, Arab Saudi. Rombongan pertama ini mendapat manfaat dari Inisiatif Rute Makkah dan tiba di Bandara Internasional King Abdul Aziz (KAIA), Kamis (16/6/2022).
Foto: Saudi Gazette
Rombongan kloter pertama jamaah haji Pakistan rute Makkah mendarat di Jeddah, Arab Saudi. Rombongan pertama ini mendapat manfaat dari Inisiatif Rute Makkah dan tiba di Bandara Internasional King Abdul Aziz (KAIA), Kamis (16/6/2022).

IHRAM.CO.ID,SEPANG -- Wakil Menteri di Departemen Perdana Menteri (Urusan Agama) Malaysia, Datuk Ahmad Marzuk Shaary mengatakan, Inisiatif 'Rute Makkah' yang bertujuan untuk memfasilitasi masuknya jamaah haji Malaysia ke Makkah telah meringankan urusan jamaah haji yang terlibat, dan membantu menghemat banyak waktu.

Dia mengatakan, melalui inisiatif para jamaah berada di pesawat dalam waktu kurang dari satu jam dan pemeriksaan terakhir paspor mereka hanya memakan waktu sekitar setengah menit. “Alhamdulillah, proses keimigrasian dipermudah dan sangat meringankan urusan jamaah haji Malaysia," kata dia dilansir dari laman Bernama pada Kamis (23/6/2022).

Baca Juga

“Seperti yang kami ketahui beberapa dari mereka sudah sangat tua dan harus menunggu bisa sangat merepotkan bagi mereka,” lanjutnya ketika memeriksa proses 'Rute Makkah' yang diselenggarakan oleh Kedutaan Besar Kerajaan Arab Saudi di Malaysia di Bandara Internasional Kuala Lumpur (KLIA).

Turut hadir Duta Besar Arab Saudi untuk Malaysia Datuk Dr Mahmoud Hussien Saeed Qattan dan direktur eksekutif (Operations) Lembaga Tabung Haji (TH) Mohamed Ameen S.M.A Abdul Wahab. 

Melalui Jalur Makkah, calon jamaah haji asal Malaysia ke Makkah tidak lagi diharuskan melalui prosedur yang memakan waktu setibanya di bandara Arab Saudi. Personil imigrasi Arab Saudi akan berada di loket KLIA untuk memeriksa paspor jamaah dan setibanya di Jeddah atau Madinah, mereka tidak diharuskan melalui proses imigrasi dan bea cukai di sana.

Adapun Malaysia merupakan negara pertama yang dipilih untuk program percontohan Rute Makkah pada  2017 dan ini dilanjutkan pada 2018 dan 2019. Tahun ini, Malaysia termasuk di antara lima negara yang terpilih untuk berpartisipasi dalam inisiatif tersebut bersama dengan empat negara lainnya yaitu Maroko, Pakistan, Indonesia dan Bangladesh.

Ahmad Marzuk mengatakan, lebih dari 7.000 jamaah atau sekitar setengah dari kuota haji Malaysia telah tiba di Makkah melalui inisiatif. Kemudian menambahkan bahwa Malaysia dipilih berdasarkan beberapa faktor termasuk manajemen yang tertib jamaah dan ikatan yang kuat antara Malaysia dan Arab Saudi.

 

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement