Kamis 09 Jun 2022 08:05 WIB

Kenaikan Peringkat Unair Mendorong Peningkatan Kepercayaan Diri Mahasiswa

Naiknya pering­kat Unair diha­rap­kan me­nambah kepercayaaan diri mahasiswa

Rektor Universitas Airlangga Surabaya Mohammad Nasih mengatakan naiknya pering­kat Unair diha­rap­kan me­nambah kepercayaaan diri mahasiswa.
Foto: Republika/Yogi Ardhi
Rektor Universitas Airlangga Surabaya Mohammad Nasih mengatakan naiknya pering­kat Unair diha­rap­kan me­nambah kepercayaaan diri mahasiswa.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA - Universitas Airlangga (Unair) berhasil men­­duduki peringkat ke-369 dunia ber­dasarkan perankingan yang dilakukan lembaga pemeringkatan dunia Quac­quarelli Symonds (QS). Peringkat ini mengalami peningkatan signifikan yakni 96 poin dibanding tahun sebelumnya, di mana Unair menempati ranking 465 dunia. 

Keberhasilan peningkatan pering­kat Unair di tingkat dunia diha­rap­kan me­nambah kepercayaaan diri ma­ha­siswa dan lulusan. Rektor Unair, M. Nasih, me­ngakui salah satu kele­mahan Unair saat ini adalah mahasiswa dan lulusannya ku­rang percaya diri.

Baca Juga

“Oleh karena itu, kita ingin menanam­kan pada mahasiswa bahwa Unair ini perguruan tinggi hebat sehingga jangan sampai rendah diri. Top 400 dunia itu kan artinya ter­ke­muka di dunia. Ayo, ting­kat­kan keperca­ya­an diri bahwa Anda (ma­ha­siswa) mam­pu ber­saing dengan lulu­san-lulusan uni­versitas top dunia,” kata Nasih di Gedung Rek­torat Kampus C Unair, Surabaya, Ra­bu (8/6/2022).

Ia pun menyatakan kesiapannya me­nu­larkan capaian yang telah diraih uni­versitas yang dipimpinnya tersebut ke kampus-kampus lainnya di Indonesia. Ia mengaku senang jika semakin banyak per­guruan tinggi Indonesia yang diakui dunia. Karena secara otomatis, hal itu akan meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.

Diakui Nasih, pihaknya sering diminta Ke­menterian Pendidikan, Kebudayaan, Ri­set, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) untuk mendampingi kampus-kampus agar bisa menjadi perguruan tinggi kelas dunia. Nasih menegaskan ketika ada permintaan seru­pa, Unair akan bekerja se­cara optimal untuk bersama-sama me­ningkatkan kualitas perguruan tinggi di tanah air.

“Kalau ada ajakan begitu ya tentu kita akan berpartisipasi dengan optimal. Tentu Unair siap menularkan strategi termasuk bekerja bersama dengan perguruan tinggi lain untuk bareng-bareng mengangkat agar lebih banyak lagi perguruan tinggi di Indonesia yang masuk top 500 dunia atau minimal masuk top 1.000 dunia,” ujar­nya.

Saat ini, baru 16 perguruan tinggi di Indonesia yang masuk jajaran 1.000 perguruan tinggi terbaik dunia berda­sarkan perankingan yang dilakukan Qu­ac­quarelli Symonds. Namun baru lima per­guruan tinggi asal Indonesia yang masuk top 500 terbaik dunia. Lima perguruan tinggi itu yakni UGM, UI, ITB, Unair, dan IPB. “Tahun lalu kan masih empat. Tahun ini ketambahan IPB,” kata Nasih.

Nasih pun membeberkan strategi uta­ma agar semakin banyak perguruan tinggi di Indonesia yang masuk jajaran universitas top dunia. Di antaranya dengan terus memperluas kerja sama dengan akademisi dan peneliti dari luar negeri.

Semakin banyak menjalin kerja sama dengan ilmuwan dunia, kata dia, akan semakin banyak yang mengenal kampus tersebut. “Kemudian langkah berikutnya, strategi Unair yang bisa ditiru oleh yang lainnya adalah meningkatkan dan mendo­rong riset untuk dipublikasikan pada jur­nal yang bereputasi,” ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement