Jumat 06 May 2022 17:52 WIB

Polri Siapkan Strategi Urai Kepadatan di Tol dan Pelabuhan Bakauheni

Saat ini telah terjadi peningkatan volume kendaraan di beberapa ruas jalan.

Rep: Haura Hafizhah/ Red: Ilham Tirta
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo (kedua kanan).
Foto: ANTARA/Didik Suhartono
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo (kedua kanan).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Polri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan, telah menyiapkan strategi pengaturan lalu lintas untuk menghadapi arus balik Lebaran 2022. Beberapa strategi yang digunakan sama dengan arus mudik, yaitu mulai dari contraflow hingga one way.

Menurut Sigit, strategi rekayasa lalu lintas itu, untuk mencegah serta mengurai kepadatan arus balik Lebaran, yang mana pada hari ini juga telah dimulai. Pasalnya, telah terjadi peningkatan volume kendaraan di beberapa ruas jalan khususnya wilayah Jawa Barat yang mengarah ke Jakarta.

Baca Juga

"Sama seperti pada saat mudik kemarin, maka rekayasa ataupun strategi mulai dari bagaimana mengatur confraflow, lalu bagaimana pengaturan one way," katanya pada Jumat (6/5/2022).

Ia melanjutkan, penerapan rekayasa lalu lintas akan tetap bersifat situasional dengan memperhatikan dinamika yang berkembang di lapangan. "Jadi, memang kita memiliki indikator-indikator dimana pada saat di jalan tol sudah melebihi 5 ribu per jam kita mulai dengan contraflow. Begitu lewat dari 6 ribu masuk ke 7 ribu kendaraan, maka kita laksanakan one way. Sehingga secara periodik ini akan kita ikuti," kata Sigit.

Selain rekayasa di jalan tol, Sigit menuturkan, ada strategi pengaturan lalu lintas di wilayah Pelabuhan Bakauheni, Lampung. Adapun persiapannya adalah dengan menambah kapal dan dermaga guna mengurai kemacetan.

"Lalu, rest area yang ada di sekitar Bakauheni juga tentunya sudah kita persiapkan. Sehingga masyarakat yang harus antri bisa istirahat di rest area sambil menunggu informasi dari petugas tentang kesiapan kapal dan dermaga yang kosong. Sehingga kemudian masyarakat dapat menunggu dengan nyaman," ujar Sigit.

Dalam kesempatan ini, mantan Kabareskrim Polri ini pun menyampaikan imbauan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk kembali ke Jakarta lebih awal sebelum tanggal 6, 7, 8 Mei 2022, yang diprediksi sebagai puncak arus balik. Namun, apabila masyarakat terpaksa harus kembali pada tanggal 6 sampai 8 Mei, maka Polri bersama stakeholder lainnya juga telah mempersiapkan beberapa strategi untuk mengantisipasi dan mengurai potensi kemacetan.

"Strategi untuk menghadapi arus balik sudah kita siapkan, mulai dari rencana one way yang mungkin kita laksanakan mulai dari tol Kalikangkung sampai KM 70. Kemudian akan kita atur dari KM 70 ke KM 42 sampai Halim, dengan strategi yang ada, apakah one way atau contraflow," kata Sigit.

Lebih lanjut, mantan Kapolda Banten ini menuturkan, setiap kebijakan rekayasa lalu lintas yang akan diterapkan akan disosialisasikan terlebih dahulu ke masyarakat. "Kita akan informasikan kepada masyarakat, kita sosialisasikan sebelumnya, sehingga masyarakat kita harapkan mendapatkan info lebih awal dan tidak menunggu pada saat mulai ada rekayasa yang kita laksanakan," tutur Sigit.

Untuk mengurai kemacetan pada arus balik, Sigit juga mengimbau kepada instansi baik swasta maupun pemerintah yang masih memungkinkan dalam satu Ahad ke depan bisa melaksanakan aktivitas kantor dengan online atau Work From Home (WFH) bisa dilaksanakan. Hal ini dilakukan untuk mengurai potensi kemacetan arus balik.

"Tentunya perlu dikoordinasikan sehingga antara perusahaan, instansi perkantoran yang ada, kemudian bisa koordinasi dengan karyawannya sehingga proses kegiatan tetap bisa berjalan, namun masyarakat juga tidak menghadapi risiko arus balik di tanggal 6, 7, 8 Mei," kata Sigit.

Strategi dan imbauan tersebut bisa dilakukan dengan harapan arus balik Lebaran pada tahun ini berjalan dengan aman dan lancar. "Masyarakat bisa kembali beraktivitas ke kantor untuk bekerja dan di dalam perjalanannya bisa tetap nyaman serta petugas kita akan all out memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement