Kamis 21 Apr 2022 04:14 WIB

Sleman Ajukan Tambahan Kuota Elpiji Bersubsidi untuk Kebutuhan Lebaran

Pengajuan kuota tambahan ini sebagai upaya mengantisipasi adanya lonjakan permintaan

 merintah Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta mengajukan tambahan kuota fakultatif elpiji bersubsidi sebanyak lima persen kepada Pertamina untuk mengantisipasi meningkatnya permintaan pada Lebaran.   Tampak pekerja menyusun tabung gas elpiji nonsubsidi di salah satu agen di Rawasari, Jakarta, Jumat (4/3/2022). Pemerintah dan PT Pertamina (Persero) memutuskan tidak menaikkan harga LPG subsidi 3 kilogram (Kg), meskipun tren harga minyak atau Contract Price Aramco (CPA) terus meningkat.Prayogi/Republika.
Foto: Prayogi/Republika
merintah Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta mengajukan tambahan kuota fakultatif elpiji bersubsidi sebanyak lima persen kepada Pertamina untuk mengantisipasi meningkatnya permintaan pada Lebaran. Tampak pekerja menyusun tabung gas elpiji nonsubsidi di salah satu agen di Rawasari, Jakarta, Jumat (4/3/2022). Pemerintah dan PT Pertamina (Persero) memutuskan tidak menaikkan harga LPG subsidi 3 kilogram (Kg), meskipun tren harga minyak atau Contract Price Aramco (CPA) terus meningkat.Prayogi/Republika.

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN--Pemerintah Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta mengajukan tambahan kuota fakultatif elpiji bersubsidi sebanyak lima persen kepada Pertamina untuk mengantisipasi meningkatnya permintaan pada Lebaran."Pemerintah Kabupaten Sleman telah mengajukan tambahan kuota fakultatif sebesar lima persen kepada PT Pertamina," kata Wakil Bupati Sleman Danang Maharsa di Sleman, Rabu (20/4/2022).

Menurut dia, pengajuan kuota tambahan ini sebagai upaya dalam mengantisipasi adanya lonjakan permintaan masyarakat dan sebagai bentuk jaminan dari pemerintah akan ketersediaan elpiji agar tidak menimbulkan kepanikan di masyarakat."Masyarakat Sleman tidak perlu khawatir dan tidak melakukan panic buyingdan belanja berlebihan khususnya untuk BBM dan elpiji dikarenakan ketersediaan mencukupi," katanya.

Baca Juga

Ia menambahkan, bukan hanya BBM dan elpiji, tetapi semua kebutuhan pokok di Kabupaten Sleman, kondisinya saat ini aman dan stok sangat mencukupi."Sudah kami pantau untuk ketersediaan kebutuhan pokok, semuanya aman. Beli secukupnya tidak usah membeli dengan jumlah besar (panic buying)," katanya.

Sebelumnya, untuk pengawasan dan pengendalian serta evaluasi terhadap kelancaran pendistribusian bahan bakar minyak (BBM) dan elpiji bersubsidi, Pemerintah Kabupaten Sleman melakukan pemantauan ketersediaan BBM dan Elpiji bersubsidi di wilayah Depok dan Prambanan, Selasa (19/4) sore.Pemantauan dipimpin langsung Wakil Bupati Sleman Danang Maharsa, pemantauan pertama dilakukan di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Adisucipto, Maguwoharjo, Kapanewon (Kecamatan) Depok.

Di lokasi tersebut, Wakil Bupati bersama sejumlah perangkat daerah Kabupaten Sleman berkesempatan melihat secara langsung laporan stok ketersediaan BBM bersubsidi maupun nonsubsidi.Kemudian lokasi kedua, pantauan dilakukan di Stasiun Pengisian dan Pengangkutan Bulk Elpiji (SPPBE) PT Narada Agung Nugraha yang berlokasi di wilayah Bokoharjo, Kapanewon Prambanan.

Danang Maharsa menyampaikan bahwa dari hasil pantauan yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Sleman, ketersediaan BBM bersubsidi dan nonsubsidi di SPBU Adisucipto terpantau aman."Berdasarkan keterangan pihak SPBU, stok ketersediaan (BBM) relatif aman, ketersediaan cukup. Sementara ketersediaan elpiji bersubsidi (3 kilogram), dari hasil pantauan di SPBBE PT Narada Agung Nugraha, disampaikan bahwa ketersediaan elpiji dalam kondisi aman dan cukup serta tidak ada kendala dalam distribusi," katanya.

 

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement