Kamis 14 Apr 2022 22:18 WIB

Proyek Bukit Tua Phase-2B Beri Tambahan 12.500 Barel Minyak Perhari

Investasi Proyek Bukit Tua Phase-2B mencapai Rp 1,68 triliun.

Deputi Operasi Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Julius Wiratno
Foto: Istimewa
Deputi Operasi Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Julius Wiratno

REPUBLIKA.CO.ID, GRESIK--Proyek Bukit Tua Phase-2B milik Petronas telah menyelesaikan proyek pengeboran di sumur pengembangan BTJTB-T2 yang terletak di dalam Wilayah Kerja Ketapang, lepas pantai Jawa Timur. Proyek pengeboran ini dioperasikan anak perusahaan Petronas, PC Ketapang II Ltd.

Sebagai operator, PC Ketapang Ltd dan PC Ketapang II Ltd memegang 80 persen hak partisipasi. Sisanya, 20 persen dipegang PT Saka Energi Indonesia. Proyek Bukit Tua Phase-2B telah onstream pada Selasa (12/4/2022). Proyek ini memiliki kapasitas produksi mencapai 12.500 barel minyak per hari (BOPD) dan 30 juta kaki kubik per hari (MMSCFD) yang berasal dari lima sumur pengembangan.

Baca Juga

Bukit Tua Phase-2B merupakan proyek pengeboran sumur pengembangan yang keempat dan didahului beberapa proyek sebelumnya seperti Bukit Tua Phase-1, Phase-2A, dan Phase-3. Pengeboran sumur pengembangan Bukit Tua Phase-2B berhasil dilakukan pada 30 September 2021 dengan kedalaman mencapai 1.890 meter.

“Kami sangat mengapresiasi, ditengah tantangan pandemi Covid-19 yang luar biasa, dengan dedikasi dan kerja keras semua pihak yang turut berkontribusi dalam mengupayakan proyek ini bisa onstream. Ini sungguh luar biasa, dan perlu diberikan apresiasi,” kata Deputi Operasi Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Julius Wiratno dalam keterangan, Kamis (14/4/2022).

Julius menambahkan, proyek ini sejatinya merupakan proyek hulu migas besar pertama yang diresmikan pada 2022 dengan investasi mencapai 117 juta dolar AS atau setara dengan Rp 1,68 triliun. Ia berharap proyek ini mampu memenuhi amanah pemerintah untuk sektor migas. “Yaitu target produksi 703 ribu barel minyak per hari (BOPD) minyak dan 5800 juta kaki kubik per hari (MMSCFD) gas di tahun 2022,” ujarnya.

Ia menegaskan, untuk mencapai target lifting migas tahun ini serta pencapaian visi produksi 1 juta BOPD dan 12 ribu MMSCFD tahun 2030, diperlukan langkah yang tidak biasa. Namun dengan kebutuhan migas yang terus tumbuh serta potensi hulu migas yang masih menarik, maka SKK Migas optimistis industri hulu migas akan terus berkelanjutan.

“SKK Migas mendorong agar KKKS merealisasikan setiap rencana Pengembangan Lapangan minyak dan gas bumi yang telah disetujui, serta mendorong setiap penemuan cadangan migas agar dapat segera diproduksi,” tegas Julius.

Executive Vice President and Chief Executive Officer of Upstream Petronas, Adif Zulkifli, mengaku, pencapaian ini menandai komitmen mereka untuk memberikan pasokan energi yang aman dan andal bagi Indonesia. Produksi pertama pada proyek pengembangan Bukit Tua Phase 2B ini memiliki peranan penting dalam kontribusi untuk mencapai target 1 juta Barrel minyak per hari pada 2030 di Indonesia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement