Kamis 14 Apr 2022 16:34 WIB

1.306 Peserta Ikuti Pesantren Calon Sarjana dan Bimbingan Karier Daring

Pesantren ini dalam rangka penguatan nilai Islam sebelum lulus dari Unisba

Sebanyak 1.306 peserta mengikuti Pesantren Calon Sarjana dan Bimbingan Karier Daring yang diselenggarakan Unisba.
Foto: Unisba
Sebanyak 1.306 peserta mengikuti Pesantren Calon Sarjana dan Bimbingan Karier Daring yang diselenggarakan Unisba.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG - Sebanyak 1.306 peserta mengikuti Pesantren Calon Sarjana dan Bimbingan Karier Daring melalui Zoom Meeting. Kegiatan yang dibagi dalam tiga kelompok di mana tiap kelompoknya dilakukan selama tiga hari ini, dilaksanakan pada Senin (11/4/2022) sampai Rabu (20/4/2022).

Rektor Unisba, Edi Setiadi, mengatakan pesantren ini terselenggara dalam rangka penguatan nilai-nilai Islam sebelum meninggalkan kampus dan lulus sebagai sarjana. “Gunanya di samping untuk penguatan implementasi nilai-nilai Islam dalam kehidupan sehari-hari, juga memberi bekal praktis manakala ingin berkhidmat menjadi pegawai atau ingin berusaha mandiri,” ungkapnya.

Baca Juga

Rektor berpesan agar dapat memanfaatkan momen pesantren ini dan mengikutinya dengan baik karena merupakan kegiatan akademik. “Meski dilaksanakan dengan online, mutu yang diberikan tidak berkurang. Artinya pertemuan pembelajaran untuk mencapai capaian pembelajaran tetap terjaga,” ujarnya.

Kepala Bagian Pendidikan Agama Islam, Pesantren, dan Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian Asep Ahmad Siddiq mengungkapkan pesantren ini merupakan salah satu wujud penguatan ruhuddin kepada calon sarjana. “Pesantren merupakan ciri khas Unisba dalam mewujudkan ulama yang intelektual dan dan intelektual yang ulama,” ujarnya.

Untuk itu menurutnya capaian pembelajaran yang ingin diraih dari pesantren ini antara lain memiliki wawasan sikap dan pribadi keislaman yang lekat dengan iman, ketaqwaan, dan akhlakul karimah; memiliki kemampuan menjadi imam, khotib, dan penceramah, memiliki kemampuann pemulasaraan jenazah, memiliki kemampuan membaca Alquran secara lancar sesuai dengan kaidah tajwid; serta memiliki kemampuan dalam dunia kerja,  memiliki jiwa entrepreneurship, dan mampu mengembangkan diri sesuai tantangan era globalisasi.

Asep menjelaskan pelaksanaan pesantren kali ini terbagi dalam dua kelas yaitu kelas besar dan kelas kecil. Materi kelas besar terdiri dari Membangun Ghiroh ke-Unisba-an Bagi Calon Sarjana, Menyiapkan Generasi Pemimpin yang  Berakhlakul Karimah, Membangun Jiwa Enterpreneurship Islami, Kiat Menjadi Imam, Khotib, dan Penceramah, serta Akhlak Kepada Orang Tua.

Selain itu, para peserta akan diberikan materi Bimbingan Karier, Peluang Studi Lanjut Melalui Kerja Sama, Fenomena Dunia Kerja, Pemanfaatan Kerja Sama Nasional dan Internasional, serta Mengenal Diri Pribadi. Sedangkan untuk kelas kecil para peserta diberikan pembinaan yang berkaitan dengan kelas tutorial dalam wawasan keislaman antara lain Praktik Menjadi Khotib dan Penceramah; Kajian atau Diskusi/Tafakuh Fiddin dengan tiga tema yang akan dikaji yaitu akidah seperti bagaimana menangkal bahaya laten komunisme, pernikahan beda agama, serta membahagiakan orang tua dan hormat kepada guru.

Di samping itu para santri/peserta juga akan diberikan materi Praktik Pemulasaraan Jenazah, Pembinaan Alquran, Bimbingan Muslimah, dan Parade Ceramah yang akan menampilkan ceramah terbaik dari para santri.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement