Selasa 12 Apr 2022 15:33 WIB

Nokia Tarik Diri dari Pasar Rusia, 2.000 Pekerja Kena Dampak

Keputusan Nokia untuk hengkang dari Rusia akan mempengaruhi sekitar 2.000 pekerja.

Rep: Kamran Dikarma/Meiliza Laveda/ Red: Dwi Murdaningsih
Ilustrasi Nokia
Foto: Pixabay
Ilustrasi Nokia

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW – Perusahaan telekomunikasi Nokia telah memutuskan menarik diri sepenuhnya dari pasar Rusia. Hal itu dilakukan saat Rusia masih terlibat pertempuran di Ukraina.

Nokia mengatakan, hengkang dari Rusia adalah satu-satunya pilihan. “Kami tidak melihat kemungkinan untuk melanjutkan di negara ini dalam keadaan saat ini,” kata CEO Nokia Pekka Lundmark dalam sebuah wawancara dengan Reuters, Senin (11/4).

Baca Juga

Dia belum dapat memprediksi berapa lama proses penarikan akan berlangsung. Kendati demikian, Lundmark menjamin bahwa Nokia akan tetap mendukung para pelanggannya yang berada di Rusia. Nokia sedang mengajukan lisensi yang relevan untuk mendukung pelanggan sesuai dengan sanksi saat ini.

Nokia berharap keputusannya hengkang dari Rusia akan berdampak pada prospek 2022. Namun ia mengatakan, hal tersebut bakal mengarah pada provisi di kuartal pertama sekitar 100 juta euro. Lundmark belum dapat memperkirakan kapan Nokia bisa memulai lagi bisnisnya di Rusia.

“Banyak yang harus diubah sebelum memungkinkan untuk mempertimbangkan kembali melakukan bisnis di negara ini,” ucapnya.

Keputusan Nokia untuk hengkang dari Rusia akan mempengaruhi sekitar 2.000 pekerja. Nokia tak menutup kemungkinan akan ada beberapa di antara mereka yang ditawari pekerjaan di negara lain. Saat ini Nokia tercatat memiliki 90 ribu karyawan di seluruh dunia.

Nokia, dan perusahaan pesaingnya, Ericsson, sebenarnya memiliki persentase penjualan yang rendah di Rusia. Perusahaan telekomunikasi asal Cina, yakni Huawei dan ZTE, memiliki pangsa pasar yang lebih besar.

Sejak Rusia melancarkan serangan ke Ukraina pada 24 Februari lalu, ratusan perusahaan asing sudah memutuskan hubungan dengan Rusia. Hal itu tak terlepas dari sanksi ekonomi berlapis yang dikenakan Barat. Beberapa sektor, termasuk telekomunikasi, telah dibebaskan dari beberapa sanksi atas dasar kemanusiaan atau terkait. 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement