Keberkahan Tarawih Dilihat dari Aspek Psikologi

Rep: Mabruroh/ Red: Ani Nursalikah

Senin 11 Apr 2022 16:41 WIB

Umat Islam melaksanakan Shalat Sunnah Tarawih pada malam pertama bulan Ramadhan 1443 H di Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh, Aceh, Sabtu (2/4/2022). Mayoritas masyarakat di Propinsi yang telah memberlakukan hukum Syariat Islam dalam kehidupan sehari-hari itu melaksanakan ibadah puasa sesuai jadwal yang ditentukan pemerintah pada Ahad (3/4/2022). Keberkahan Tarawih Dilihat dari Aspek Psikologi Foto: ANTARA/Irwansyah Putra Umat Islam melaksanakan Shalat Sunnah Tarawih pada malam pertama bulan Ramadhan 1443 H di Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh, Aceh, Sabtu (2/4/2022). Mayoritas masyarakat di Propinsi yang telah memberlakukan hukum Syariat Islam dalam kehidupan sehari-hari itu melaksanakan ibadah puasa sesuai jadwal yang ditentukan pemerintah pada Ahad (3/4/2022). Keberkahan Tarawih Dilihat dari Aspek Psikologi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ramadhan adalah bulan yang penuh berkah. Ini adalah waktu puasa dan latihan rohani yang ekstensif. Ini adalah waktu ketika kita mengubah rutinitas sehari-hari kita dengan mengurangi urusan duniawi.

Selama Ramadhan ini, umat Islam menjadi lebih sering membaca dan mempelajari Alquran, melakukan sholat tahajud, sholat tarawih, dan amal ibadah lainnya. Umat Muslim percaya segala ibadah yang dilakukan sepanjang bulan Ramadhan akan berlipat ganda pahalanya.

Baca Juga

Selain itu, muslim juga percaya puasa Ramadhan membawa manfaat bagi kesehatan fisik, pikiran dan jiwa. Ternyata bukan hanya puasa yang bermanfaat, tetapi sholat tarawih juga membawa kenyamanan spiritual dan psikologis yang luar biasa, terlepas dari upaya fisik dan mental yang diperlukan untuk mempraktikkannya.

Dikutip dari About Islam, Senin (11/4/2022), Dokter Kedokteran dan Presiden Islamic Research Foundation International Ibrahim B. Syed dalam esainya berjudul Manfaat Medis Sholat Tarawih yang dipublikasikan di situs IRFI, menyebutkan berbagai manfaat tarawih bagi kesehatan fisik, emosional, dan mental.

Suasana hati dan Kondisi Mental

Menurut Syed, sholat  tarawih, sebagaimana sholat yang dilakukan oleh umat Islam, memiliki efek yang sama pada tubuh dan pikiran sebagai olahraga ringan. Oleh karena itu tarawih meningkatkan suasana hati, pikiran dan perilaku dengan cara yang sama seperti olahraga.

Lebih jauh lagi, latihan tarawih menginduksi rasa sejahtera dan energi yang lebih besar, mengurangi kecemasan dan depresi, memengaruhi suasana hati dengan baik dan berkontribusi pada harga diri dan aura kepercayaan diri, meningkatkan memori pada orang tua terutama dengan pengulangan konstan.

Latihan fisik, tetapi juga kegiatan lain seperti meditasi dan doa, mengarah pada sekresi neurotransmiter seperti Endorfin dan Encephalin yang secara positif mempengaruhi otak. Pelepasan encephalin dan Beta-endorphins (Endogenous Morphine) bekerja pada sistem saraf pusat dan perifer untuk mengurangi rasa sakit dan memiliki efek menenangkan pada pikiran.

Ensefalin adalah salah satu zat mirip opiat paling kuat yang terjadi secara alami di dalam tubuh. Endorfin juga memiliki efek analgesik, tetapi juga mengurangi efek negatif dari stres, membawa perasaan euforia dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh.