Ahad 10 Apr 2022 18:32 WIB

Keutamaan Orang yang Ibadah Puasa Ramadhan

Puasa Ramadhan memiliki keutamaan.

Rep: Ali Yusuf/ Red: Muhammad Hafil
Keutamaan Orang yang Ibadah Puasa Ramadhan. Foto:  Ilustrasi Ramadhan
Foto: Pixabay
Keutamaan Orang yang Ibadah Puasa Ramadhan. Foto: Ilustrasi Ramadhan

IHRAM.CO.ID,JAKARTA--Selain keutamaan bulan puasa, keutamaan ibadah puasa, juga orang-orang yang melaksanakan puasa diberikan keistimewaan atau keutamaan-keutamaan yang khusus oleh Allah. Di antara keistimewaan orang-orang yang berpuasa itu adalah:

Bau mulutnya orang puasa lebih harum dari minyak kesturi:

Baca Juga

Dari Abu Hurairah, Rasulullah bersabda. “Semua amal Anak Adam adalah miliknya kecuali puasa, karena puasa itu milik-Ku dan Aku akan membalasnya. Dan Sungguh bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah dari pada minyak kesturi."(Mutafaq Alaih).

KH Jeje Zaenudin mengatakan, sebagai konsekwensi berpuasa adalah kosongnya lambung pada siang hari sehingga menimbulkan bau kurang sedap bagi orang yang sedang berpuasa.Tetapi bau tak sedap yang keluar dari mulut orang yang sedang berpuasa, yang mungkin saja dianggap buruk oleh orang yang tidak berpuasa, justru lebih baik dan lebih harum dalam pandangan Allah dibanding dengan harunya minyak kesturi. Apa maksudnya?

Pertama, jika seseorang bersedekah dengan minyak wangi kesturi yang amat terkenal keharumannya, tidaklah akan menandingi pahala dan kemuliaannya orang berpuasa meskipun ia menimbulkan bau tak sedap dari mulutnya. 

Kedua, Allah SWT akan gantikan bau mulut orang berpuasa di dunia dengan pahala di akhirat berupa bau wangi yang lebih harum daripada minyak kesturi. 

Ketiga, bahwa Allah SWT akan memuliakan dan meridhai orang berpuasa sehingga namanya akan dikenang baik selama hidup di dunia dan di akhirat akan dibalas dengan diwangikan tubuhnya di dalam surga. 

Keempat, bau mulut yang disebabkan berpuasa mendatangkan keridhaan dan pahala dari Allah. Sebab itulah sebagian ulama memakruhkan bersiwak dengan menggunakan pewangi pada orang berpuasa.(Fathul Bari Syarah Shahih al-Bukhari, IV:106, Tuhfat al-Ahwadzi Syarh Sunan al-Tirmidzi,Ill:419)

Selain itu, menurut para ahli kesehatan, pada saat berpuasa terjadi proses pembersihan kotoran dan racun dari tubuh orang yang berpuasa. Hari-hari awal berpuasa merupakan fase tersulit. 

"Tubuh akan mengeluarkan sejumlah besar racun melalui aliran darah, pori dan organ pembuangan lain," tulis KH Jeje Zaenudin dalam bukunya 'Seputar Masalah Puasa, I'tikaf Lailatul Qadar dan Lebaran' Allah  SWT menisbatkan puasa sebagai “milik-Nya". 

Ini terlihat dari menebalnya lapisan lidah dan nafas yang biasanya lebih berbau pada hari-hari pertama. Setelah puasa berlanjut pada hari-hari berikutnya, proses pembersihan tubuh disempurnakan. Lemak tubuh yang tidak bermanfaat, racun yang terakumulasi dalam sel tubuh akan dikeluarkan.

"Sel yang sakit, sel-sel mati, lapisan lendir menebal di dinding usus, limbah aliran darah dikeluarkan lewat hati, limpa, dan ginjal. Tubuh akan menggunakan mineral penting dan vitamin untuk membuang racun dan jaringan tua," katanya.

Saat beban racun tubuh berkurang, efisiensi setiap sel ditingkatkan. Sehingga mempercepat proses penyembuhan dan sekaligus menghemat energi.

Pintu surga Rayyan bagi orang yang berpuasa. Orang yang berpuasa memang diistimewakan Allah SWT. Orang yang berpuasa diberikan pintu khusus di surga yang diberi nama pintu Al-Rayyan.

Disebutkan dalam hadits Nabi  SAW. Dari Sahl bin S' ad, bahwa Nabi bersabda.

“Di surga itu ada delapan pintu, di antaranya ada yang diberi nama 'Al Rayyân' yang tidak akan dimasuki kecuali orang-orang yang berpuasa".(HR.Bukhari).

Pada riwayat lain dikatakan bahwa semua orang akan dipanggil ke surga sesuai dengan keutamaan amalnya. Jika ia ahli shalat maka dipanggil dari pintu shalat. Jika ia ahli sedekah akan dipanggil dari pintu sedekah.

Jika ia ahli jihad akan dipanggil dari pintu jihad. Sedang jika dia ahli puasa dipanggil dari pintu Rayyan. Abu Bakar bertanya kepada Rasulullah.

"Apakah mungkin seorang dipanggil dari semua pintu?".

Rasulullah menjawab “Ya tentu saja ada, dan aku berharap, kamu adalah salah seorang dari mereka!".(Fathul Bari Syarah Shahih al-Bukhari).

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement