Rabu 06 Apr 2022 12:48 WIB

Fit and Proper Test Calon Ketua OJK, Ini Rekam Jejak Mahendra dan Cyril Noehadi

DPR gelar fit and proper test dua calon dewan komisioner OJK pada Rabu (6/4/2022)

Rep: Novita Intan/ Red: Gita Amanda
Ilustrasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Rapat pimpinan Komisi XI DPR memutuskan untuk melakukan uji kepatuhan dan kelayakan atau fit and proper test calon anggota dewan komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada Rabu (6/4/2022).
Foto: ADITYA PRADANA PUTRA/ANTARA FOTO
Ilustrasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Rapat pimpinan Komisi XI DPR memutuskan untuk melakukan uji kepatuhan dan kelayakan atau fit and proper test calon anggota dewan komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada Rabu (6/4/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rapat pimpinan Komisi XI DPR memutuskan untuk melakukan uji kepatuhan dan kelayakan atau fit and proper test calon anggota dewan komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada Rabu (6/4/2022). Ada dua nama yang lolos menjadi calon ketua dewan komisioner periode 2022 sampai 2027 yakni Mahendra Siregar dan Cyril Noehadi. Berikut profil kedua calon tersebut antara lain

Mahendra Siregar

Baca Juga

Saat ini Mahendra Siregar menjabat sebagai Wakil Menteri Luar Negeri sejak 25 Oktober 2019. Mahendra Siregar lahir di Jakarta, 17 Oktober 1962. Sejak lulus dari Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, dia berkarir di Departemen Luar Negeri sebagai Economic Third Secretary Kedutaan Besar Indonesia di London (1992–1995) dan duta informasi Kedutaan Besar Indonesia di Washington D.C. selama tiga tahun (1998–2001).

Mahendra juga sudah menduduki sederet kursi kementerian/lembaga bahkan direksi dan komisaris. Mahendra pernah bergabung dengan Kementerian Koordinator Perekonomian pada 2001. Saat itu, dia dipercaya menjadi Asisten Khusus Menteri Koordinator Perekonomian Dorodjatun Kuntjoro-Jakti.

Mahendra yang juga lulusan S2 Ekonomi dari Universitas Monash, Australia, ini kemudian dipercaya menjadi Deputi Menko Perekonomian Bidang Kerjasama Ekonomi dan Pembiayaan Internasional dari 2005 hingga 2009. Pada bidang perbankan, Mahendra juga pernah menempati posisi sebagai Direktur Utama Indonesia Eximbank. Dia juga pernah menjabat komisaris beberapa perusahaan yaitu PT Dirgantara Indonesia (2003–2008) dan PT Aneka Tambang (2008–2009).

Kemudian, Mahendra ditunjuk oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menempati posisi sebagai Wakil Menteri Perdagangan mendampingi Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu (2009-2011). Setelah itu, Mahendra pun dipercaya menempati posisi Wakil Menteri Keuangan (2011-2013).

Pada 1 Oktober 2013, Mahendra dipilih untuk menjabat sebagai Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) hingga 27 November 2014. Lalu pada 2018 dia ditunjuk sebagai Duta Besar Amerika Serikat di Washington, DC, sebelum akhirnya menjadi Wakil Menteri Luar Negeri.

Darwin Cyril Noehadi

Pria kelahiran 11 April 1961 ini meraih gelar doktor di bidang Strategic Management (cumlaude) dari Universitas Indonesia, MBA bidang Keuangan dan Ekonomi dari University of Houston, dan Sarjana Teknik dari Institut Teknologi Bandung.

Darwin mengawali kariernya sebagai Konsultan & Peneliti di Harvard Institute for International Development (HIID), menjabat di Departemen Keuangan. Pria yang aktif jajaran direksi dan komisaris berbagai instansi keuangan pernah menjabat sebagai Managing Director/CFO PT Medco Energy Internasional Tbk, serta Partner PricewaterhouseCoopers (PwC) Indonesia, salah satu Kantor Akuntan Publik (KAP) terkemuka, sebagai Corporate Finance.

Darwin juga sempat berkarier di dunia pasar modal, yaitu sebagai Direktur Utama PT Bursa Efek Jakarta, Direktur Utama PT KDEI (Kliring Deposit Efek Indonesia), dan Executive Director PT Danareksa.

Pada 27 Januari 2021, Darwin dilantik sebagai Dewan Pengawas Lembaga Pengelola Investasi (LPI) atau Indonesia Investment Authority (INA) bersama Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri BUMN Erick Thohir, dan dua Dewan Pengawas independen lainnya yaitu Haryanto Sahari dan Yozua Makes.

Darwin juga tercatat menjadi Komisaris di RS Hermina. Dia juga menjabat sebagai Komisaris Utama (Independen) PT Mandiri Sekuritas, Komisaris (Independen) PT Austindo Nusantara Jaya Tbk, dan Direktur Utama/Senior Managing Director Creador Indonesia.

Anggota Komisi XI DPR RI Fraksi PPP, Amir Uskara menambahkan sebanyak 14 nama Dewan Komisioner OJK telah melewati proses seleksi panjang dengan profil dan rekam jejak yang kuat. “Sebanyak 14 nama yang diajukan pemerintah untuk mengikuti fit and proper test calon dewan komisioner OJK periode 2022-2027 memiliki profil dan rekam jejak yang kuat,” ucapnya.

Anggota Komisi XI DPR Fraksi Gerindra Heru Gunawan mengatakan fit and proper test tersebut akan dilaksanakan dua hari yakni 6 dan 7 April 2022. “Pemilihan ADK OJK, direncanakan akan dilakukan Kamis malam,” ucapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement